
Posyandu Widodo II Gondang Watumalang, Terpilih Sebagai 3 Posyandu Terbaik Jawa Tengah
Stunting menjadi sebuah problema serius yang tengah diupayakan pengentasannya, sebagai ikhtiar dalam pemajuan pembangunan sumber daya manusia. Salah satunya melalui peran posyandu, sebagai ujung tombak penggerakan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Hal tersebut selaras dengan penjelasan Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo saat menyambut tim penilai lapangan lomba Posyandu Jawa Tengah di Posyandu Widodo II Desa Gondang Watumalang, Rabu (6/7/2023). Desa Gondang memiliki Posyandu Widodo 2 yang memiliki berbagai keunggulan, diantaranya terintegrasinya Posyandu dengan BKB (Bina Keluarga Balita) dan PAUD, terdapat kegiatan pengembangan PHBS, Kelompok Donor Darah, Cek IVA, DASHAT, inovasi Sipekan (Simpanan Persiapan Pendidikan) dan Sipitung (Si Pengunjung Beruntung).
Posyandu Widodo II juga bermitra dengan Bank Sampah, KWT (Kelompok Wanita Tani), dan PMI. Sehingga mampu memberikan dampak signifikan di Desa Gondang dalam upaya zero stunting selama tahun 2022 dan 2023.
“Kita berharap, Posyandu Widodo 2 dapat menjadi yang terbaik ditingkat Provinsi Jawa Tengah. Besar harapan upaya-upaya dan inovasi yang dilakukan oleh Posyandu Widodo 2 Desa Gondang ini, mampu mengantarkan Posyandu Widodo 2 menuju kemenangan, sehingga karyanya dapat menginspirasi Posyandu dan desa lainnya di seluruh Jawa Tengah, bahkan Indonesia,” harapnya.
Mengingat kompleksitas penanganannya, Andang meminta kolaborasi lintas sektor, yang salah satunya digawangi oleh Posyandu mampu menjangkau masyarakat secara langsung, dalam memberikan edukasi hingga intervensi.
Lebih lanjut, Sekda menegaskan, pelaksanaan Lomba Posyandu sangat relevan dengan keinginan Pemerintah Kabupaten, baik dalam upaya mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat, maupun untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan. Mengingat masalah kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sekaligus menjadi variable untuk mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Di sisi lain, posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyatakat, Dinas Pemerdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jawa Tengah, Dedy Setiawan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan posyandu dan kader posyandu secara terpadu serta mengevaluasi pelaksanaan perkembangan posyandu.
“Tujuan selanjutnya mengetahui hasil capaian kinerja posyandu dan kompetensi kader. Memberikan masukan dan saran bagi penyelenggaraan posyandu serta memberikan penghargaan bagi penyelenggara posyandu dan kinerja kader,” ungkapnya.
Ujar Dedy, sudah sepantasnya Posyandu menyesuaikan diri dengan kedudukan dan fungsinya, yaitu untuk membantu desa dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat di desa. Selain itu, momentum ini bisa membuat Posyandu semakin baik dalam pelayanan kepada masyatakat desa.
“Sebelumnya kabupaten/kota mengajukan, kemudian kami seleksi untuk memilih 3 terbaik kategori kabupaten, yaitu Wonosobo, Banjarnegara, dan Jepara. Juga 3 terbaik kategori kota yaitu kota Semarang, kota Magelang, dan Kota Surakarta. Ada 4 bidang dari total 38 indikator antara lain bidang permberdayaan masyatakat desa, bidang kesehatan, PKK dan BKKBN,” jelas Dedy.
Menurutnya, ada 2 tahapan dalam lomba ini yaitu tahap administrasi dan tahap verifikasi lapangan, setelah itu diadakan rekapitulasi hasil penilaian dan kami SK-kan Gubernur baru disampaikan hasilnya ke kabupaten/kota. Selanjutnya pemenang akan mewakili provinsi dalam lomba tingkat nasional.
“Di Wonosobo ada banyak ide dan inovasi, semoga Posyandu ini kedepan semakin baik lagi dapat dipertahankan dan ditingkatkan kembali. Harapan muncul ide dan inovasi-inovasi lagi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyatakat di desa,”pungkasnya.