
Optimalkan Peran Perempuan, Pemkab Wonosobo Gelar Musrenbang Perempuan
Untuk mewujudkan Kabupaten Wonosobo yang inklusif dan ramah perempuan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Perempuan tahun 2023, secara hybrid, Kamis, (16/2/2023) di Pendopo Selatan
Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menyampaikan, untuk mengurangi kesenjangan gender dalam berbagai dimensi pembangunan dan membekali perempuan menemukan dan mengenali permasalahan gender di sekitarnya, dipandang perlu adanya tahapan Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) perempuan
“Saya optimis melalui musrenbang perempuan ini akan dihasilkan rumusan-rumusan strategis yang dapat dikembangkan menjadi program riil, yang mampu mewadahi aspirasi perempuan serta menciptakan ruang aman dan hasil pembangunan yang tepat guna dan tepat sasaran,” ungkap Albar
Menurutnya, esensi dari pembangunan adalah suatu upaya secara terus-menerus dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat
Sementara itu, Kepala Bappeda Wonosobo, Jaelan menambahkan, Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT) telah menjadi isu yang wajib menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, dengan tidak optimalnya kesetaraan gender, maka akan diikuti ketimpangan dan permasalahan yang tidak junjung usai, seperti kemiskinan, kesehatan buruk, kesejahteraan rendah, kelaparan, dan yang lainnya
“Output dari kegiatan ini adalah komitmen dari pemerintah daerah untuk mengintegrasikan hasil musrenbang perempuan dalam dokumen perencanaan, rekomendasi implementasi aspirasi spesifik perempuan, anak dan inklusi dalam dokumen perencanaan perangkat daerah,” tuturnya
Musrenbang perempuan, jelas Jaelan, untuk memperkuat kapasitas perempuan dalam proses perencanaan pembangunan responsif gender dan inklusif. Juga untuk menampung aspirasi spesifik perempuan, anak dan isu inklusivitas
Selain itu, juga memberikan akses dan peluang lebih kepada perempuan dan anak dan meningkatkan pencapaian kinerja pembangunan perspektif gender dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan
“Selain keterlibatan secara fisik melalui kehadiran dalam musrenbang, perempuan juga dapat berpartisipasi memberikan masukan usulan melalui mekanisme input usulan lewat sistem informasi pembangunan daerah baik secara individu maupun organisasi/lembaga,” ujar Jaelan
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) melalui proses musrenbang menjadi salah satu upaya pelibatan aktif masyarakat dalam memberikan masukan/ gagasan sejak dimulai perencanaannya dari tingkat bawah termasuk keterlibatan perempuan
“Ada beberapa program yang sudah dirancang dari hasil musrenbang perempuan tahun lalu, misalnya kesetaraan gender dan disabilitas atau yang kita sebut GESIT. Alhamdulillah melalui kerjasama Indonesia Australia (KIAT), pada tahun ini Wonosobo terpilih menjadi salah satu lokasi penerapan GESIT. Usulan lainnya yang terakomodir tahun ini termasuk penguatan perekonomian keluarga, penanganan stunting dan fasilitasi pendidikan,” pungkasnya.