
Desa Cantik Maduretno Jadi Pelopor Datane Apik Apa Wae Tinggal Klik
Sebagai bentuk tanggungjawab dan salah satu implementasi UU No. 16 Tahun 1997 tentang statistik, BPS Pusat menciptakan sebuah inovasi dengan nama Desa Cantik atau Desa Cinta Statistik. Inovasi ini juga sejalan dengan program Satu Data Indonesia, yakni mewujudkan keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan. Sehingga ke depan sistem informasi desa pada level masyarakat dapat lebih dioptimalkan.
Kepala BPS Kabupaten Wonosobo Tri Wahyu Joko Pratomo menyampaikan, dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik pada level desa dibutuhkan satu data valid dan berkualitas sehingga menjadi rujukan yang digunakan dalam proses pengambilan kebijakan pemerintahan.
“Membangun data dari desa sangat penting untuk menjadi rujukan pengambilan sebuah kebijakan, semoga pengelolaan Desa Cantik di Maduretno ini mampu dikembangkan dan dicontoh di Kabupaten Cilacap, tuturnya saat sambutan Studi Komparatif Desa Cantik Bersama BPS Kabupaten Cilacap di Ruang Sekretariat Desa Maduretno, Kamis, (14/07/2022).
Senada dengan Tri Wahyu, Kepala BPS Kabupaten Cilacap Isnaini mengatakan, membangun desa yang maju harus didukung dengan data yang jelas. Menurutnya, data yang ditampilkan di masing-masing desa sesuai dengan kebutuhan itu sendiri serta potensi yang diunggulkan seperti pariwisata, ekonomi, kesehatan dan sebagainya. Tim study komparasi didampingi langsung oleh Kepala Desa Widarapayung, Binangun, dan Pranjan beserta perangkatnya yang berjumlah 17 orang.
Sementara itu, Kepala Desa Maduretno Kecamatan Kalikajar Subadi menjelaskan, awal mula program Desa Cantik di desanya akibat administrasi yang kurang tertata. Dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh agama, tokoh masyarakat terkait, akhirnya program Desa Cantik mulai terwujud.
“Administrasi di desa kami pada saat itu masih buruk belum tertata rapi, tim kami sebanyak 11 orang terdiri dari unsur RT, RW, dan PKK membentuk program Desa Cantik, selain itu kami terus berkoordinasi meminta pendampingan dari BPS Wonosobo,” ungkapnya.
Desa Cantik mempunyai database yang kuat. Setiap bulan informasi diperbaharui, meliputi data kelahiran, kematian, dan penduduk pendatang.
Kepala Bidang Informatika Diskominfo Wonosobo Sugeng Riyadi menambahkan, membangun satu data ini harus dimulai dengan komitmen kuat dari desa masing-masing, yang merupakan otonominya desa. Sebagai contoh Desa Maduretno yang berkomitmen mewujudkan “Datane Apik Apa Wae Tinggal Klik” sebagai desa mitra BPS Kabupaten Wonosobo.