Teladani Perjuangan Tokoh Maestro Al-Quran, Santri Al-Asy’ariyyah Kalibeber Napak Tilas Ke Makam Mbah Mun
Admin Senin, 25 Juli 2022 pukul 01.20 WIB
1142 views | Share:

Teladani Perjuangan Tokoh Maestro Al-Quran, Santri Al-Asy’ariyyah Kalibeber Napak Tilas Ke Makam Mbah Mun

Memperingati Hari Jadi Kabupaten Wonosobo Ke-197, sekaligus menyambut Haflah Khotmil Quran Al-Asy’ariyyah Kalibeber Ke- 45, serta Haul Haji Mbah Mun Ke-18, sebanyak 3000 santri PPTQ Al-Asy’ariyyah melakukan Napak Tilas atau ziarah Masyayikh Al-Asy’ariyyah ke makam tokoh maestro Al-Qur’an Wonosobo KH Muntaha Al Hafidz di Deroduwur, Minggu, ( 24/07/2022). 

Suatu perjuangan yang berkah dan istimewa karena para santri tersebut berjalan kaki kurang lebih 8 KM menuju titik makam KH Muntaha Al Hafidz atau yang dikenal Mbah Mun. Sebelumnya, acara serupa rutin dilaksanakan setahun dua kali yaitu setiap menjelang Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Hijriah. 

Lurah PPTQ Al-Asy’ariyyah Kalibeber Fariz Ahmad saat diwawancarai awak media menyampaikan, tujuan dilaksanakannya Napak Tilas tersebut untuk mengambil ibrah nilai perjuangan Mbah Mun terutama dalam segi pendidikan dan kemasyarakatan yang dinilai luar biasa. 

“Hari ini kami dan para santri melakukan Napak Tilas di Makam Mbah Mun karena kami ingin santri kami mampu meneladani dan mengambil ibrah nilai perjuangan Mbah Mun yang pada jamannya sangat luar biasa,” tuturnya. 

Lebih lanjut lurah pondok mengatakan, santri dituntut harus memiliki nilai perjuangan leluhur terdahulunya sebagai generasi muda yang beriman dan bertaqwa.

Menurutnya, dipilihnya Makam Mbah Mun mengingat beliau sebagai tokoh sentral di Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber juga tokoh berpengaruh di Wonosobo maupun nasional. 

Ia juga menjelaskan, hubungan antara PPTQ Al-Asy’ariyyah dengan tokoh maestro Al-Qur’an tersebut tak dapat dipisahkan. Sejak berdirinya, tempat pendidikan non formal tersebut berkembang sangat. Hal itu dapat dilihat dari perkembangan dunia pendidikan Ponpes yang dari waktu ke waktu semakin baik dan dikenal banyak masyarakat.

“Kiprah beliau terhadap perkembangan dunia pendidikan di Al-Asy’ariyyah memang tak dapat dipisahkan, karena pada masa pengasuhannya Ponpes berkembang pesat yang dapat dilihat dari jumlah santri yang semakin banyak berguru di sini,” tambahnya. 

Antusias para santri sangat terasa begitu kental. Di samping itu, masyarakat sekitar juga antusias dengan menyediakan aneka makanan dan jajanan secara cuma-cuma. Jumlah kloter pemberangkatan sebanyak 30 kloter yang terdiri dari 12 putera dan 18 puteri. Mereka berdoa di makam secara bergantian. 

Napak Tilas di Makam Mbah Mun diharapkan para santri terus dapat meneladani nilai perjuangannya seperti turut merasakan perjuangan menuntut ilmu dengan berjalan kaki dan belum adanya kendaraan yang dulu dilakukan oleh Mbah Mun.