Tahun 2024, Wonosobo Ditargetkan Terbebas dari Kemiskinan Ekstrem
DONI RAHMANTO, S.Sos Kamis, 10 November 2022 pukul 09.17 WIB
1225 views | Share:

Tahun 2024, Wonosobo Ditargetkan Terbebas dari Kemiskinan Ekstrem

Dengan terus melakukan berbagai upaya percepatan penangangan dan intervensi berbasis optimalisasi potensi daerah dan perbaikan data, Pemerintah Kabupaten Wonosobo siap menghapus kemiskinan ekstrem. Hal ini, selaras dengan target pemerintah pusat, bahwa tahun 2024 sudah tidak ada lagi kemiskinan ekstrem di Indonesia.

“Kondisi kemiskinan ekstrem di Wonosobo cukup mendalam, terlebih Wonosobo terdiri atas 15 kecamatan, 265 desa/kelurahan dimana antara daerah yang satu dengan lainnya jaraknya jauh ditambah daya dukung transportasi masih sangat kurang sehingga hal tersebut menjadi pekerjaan rumah untuk segera diselesaikan,” tutur Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dalam sambutannya saat acara Rakor TKPKD Kabupaten Wonosobo Tahun 2022 Penerimaan Kunjungan Kerja Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kemenko PMK RI Selasa, (08/11/2022), di Pendopo Selatan. 

Lebih lanjut Afif mengemukakan, saat ini di Wonosobo terdapat sekitar 44.344 jiwa yang masuk kategori miskin ekstrem. Untuk itu, perlu kerja keras dan kesungguhan dalam menuntaskannya.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah optimalisasi pengelolaan potensi daerah antara lain, holtikultura, dombos, Bukit Sikunir, Telaga Menjer, Telaga Warna, Lubang Sewu Waduk Wadaslintang, dan Gunung Prau. Selain itu, potensi durian, perikanan, carica, purwaceng, dan olahan makanan lainnya.

Kondisi keuangan daerah 2022, dengan APBD sebesar 1,94 triliun, Pendapatan Asli Daerah (PAD)  hanya mampu menembus angka 230 miliar. Ditambah, angka kemiskinan pada 2022 terakhir tercatat 17,36%. Untuk itu, Afif meminta kepada Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk memberikan evaluasi dan solusi terbaik guna penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut. 

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menekankan, pentingnya membangun strategi bersama berbasiskan pada pemanfaatan seluruh potensi daerah sebagai upaya penghapusan kemiskinan ekstrem dimana sudah diniatkan oleh Presiden Joko Widodo sejak Maret 2022 lalu. 

“Saya harap, penghapusan kemiskinan ekstrem mampu menjadi 0% pada 2024 mendatang pada tingkat nasional,” harapnya. 

Dijelaskan Arif, posisi terakhir per Maret 2022 tingkat kemiskinan ekstrem tinggal 2% tingkat nasional dengan populasi sekitar 270 juta orang atau hampir mendekati 5 sampai 6 juta orang. 

Menurutnya, level kemiskinan Wonosobo memiliki tantangan besar mengingat di nasional angkanya mencapai 9%. Pihaknya juga meminta agar semua program dari Kementerian Sosial RI terus diimplementasikan dengan optimal oleh Pemkab Wonosobo.

Pada forum yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo menambahkan, seluruh Perangkat Desa maupun kecamatan agar mengawal data mikro dan makro melalui verifikasi faktual secara rutin karena langkah awal dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem harus berbasis pada data yang akurat. 

“Saya minta, seluruh Perangkat Desa maupun kecamatan se-Wonosobo agar terus mengawal data mikro dan makro melalui verifikasi faktual secara rutin,” pungkasnya. 

Acara yang juga dihadiri Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar, Perwakilan Perangkat Daerah, Perwakilan Desa/Kelurahan serta kecamatan juga diberikan santunan JKM, JHT, JP, dan Beasiswa sebesar Rp 182 juta rupiah kepada Teguh Santoso, Rp 181 juta rupiah kepada Agus Hidayat selaku ahli waris PDAM Wonosobo, serta Rp 42 juta rupiah kepada Wiyadi selaku ahli waris SMP Kristen 1 Wonosobo serta dilanjutkan dengan diskusi.