Sebanyak 32 Kades Diminta Bangkitkan Ekonomi Desa
Sebanyak 32 Kepala Desa dan jajaran Pemerintah Desa terus didorong untuk menggali potensi desa masing-masing guna menumbuhkan kebangkitan ekonomi desa serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagaimana disampaikan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat memberikan sambutan arahannya pada acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Janji Jabatan Kepala Desa Terpilih Hasil Pemilihan Kepala Desa Serentak Periode 2022-2028 dan Pengganti Antar Waktu Kepala Desa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Sabtu, (31/12/2022), di Pendopo Selatan.
Lebih jelas Afif menuturkan, dalam proses pembangunan desa harus didukung tata kelola pemerintahan yang baik, artinya kesolidan, keberdayaan, pola koordinasi yang ideal, serta keterlibatan masyarakat harus diprioritaskan lebih utama.
“Saya berpesan, Kepala Desa dan jajarannya untuk mengedepankan musyawarah dan kontrol masyarakat utamanya dalam pengelolaan Dana Transfer Desa (DTD) sehingga akan terhindar dari penggunaan anggaran yang tidak tepat sasaran,” ungkap Afif.
Selain itu, tambahnya, perlu adanya langkah preventif dalam mengelola anggaran desa yang besar melalui pembinaan serta pengawasan seperti pendidikan, penyuluhan, maupun evaluasi yang dilakukan oleh Camat.
Momentum pelantikan dan pengucapan sumpah janji tersebut, tegas Afif, Kepala Desa diminta segera melakukan penyatuan dan mengeratkan kembali masyarakat tanpa memandang status, profesi, dan ikatan sosial sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan secara obyektif dan adil.
Selain itu, Wonosobo masih memiliki pekerjaan serius yaitu pengentasan kemiskinan. Pemkab mengajak untuk melakukan kegiatan peningkatan lama sekolah, rehab rumah warga miskin, jambanisasi, pendampingan ibu hamil serta balita untuk mencegah stunting.
“Laksanakan pengelolaan keuangan desa dengan baik dan transparan, hindari diri dari perilaku korupsi, fokus dalam penanganan kemiskinan, jadilah pemimpin desa yang inovatif mampu membawa perubahan desa menjadi lebih baik, serta jadikan masyarakat desa sebagai subyek dan obyek pembangunan sekaligus menjadikan musyawarah serta gotong-royong sebagai kunci suksesnya pembangunan di desa,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo Dyah Afif Nurhidayat saat diwawancarai awak media menekankan, ke depan TP PKK Wonosobo aktif ikut serta mendukung program prioritas pembangunan di desa yakni, bagaimana mencegah masalah stunting, menurunkan angka pernikahan anak usia dini, dan kemiskinan ekstrem.
“Tahun 2023, PKK Wonosobo harus lebih aktif dan maksimal lagi sampai dengan tingkat keluarga mewujudkan bagaimana keluarga yang berdaya, sehat, dan sejahtera,” tandas Dyah.