Ikan Teri Nyoho Go Digital! Diskominfo Dorong UMKM Desa Maron Tembus Pasar Online
Sekretariat Sabtu, 9 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB
7 views | Share:

Ikan Teri Nyoho Go Digital! Diskominfo Dorong UMKM Desa Maron Tembus Pasar Online

Wonosobo – Potensi lokal kini tak lagi hanya berputar di pasar tradisional. Rabu, 6 Agustus 2025, Desa Maron, Kecamatan Garung, menjadi saksi bagaimana ikan teri Nyoho  kebanggaan desa  mulai dilirik untuk merambah dunia digital. Melalui Program Akselerasi Reforma Agraria (ARA) yang digagas ATR/BPN Wonosobo bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Wonosobo, para pelaku UMKM setempat mendapatkan pelatihan digital marketing untuk mengangkat produk unggulan mereka ke level yang lebih luas, dari lokal hingga nasional.
Program ARA tidak hanya berfokus pada aspek legalisasi aset tanah pasca-reforma agraria, tetapi juga mengarahkan perhatian pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Salah satu strategi yang diusung adalah memanfaatkan teknologi digital untuk membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk unggulan desa.

Desa Maron yang terkenal dengan potensi ikan teri Nyoho dipilih sebagai pilot project pemasaran digital. Melalui pelatihan ini, para pelaku UMKM dibekali pengetahuan dan keterampilan mengenai strategi promosi, branding, serta teknik pemasaran online yang efektif. Materi yang disampaikan mencakup optimasi media sosial, pembuatan konten kreatif, hingga pemanfaatan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar.
Selain itu, Ayopromo.com turut hadir sebagai mitra strategis dalam mendukung pemasaran digital. Peran mereka mencakup pendampingan branding produk, pembukaan akses pasar online, serta pengelolaan citra produk secara profesional di dunia maya. Dengan dukungan ini, produk-produk unggulan Desa Maron diharapkan mampu bersaing di tingkat regional bahkan nasional.

Kepala Diskominfo Kabupaten Wonosobo menyampaikan bahwa sinergi lintas sektor seperti ini menjadi kunci dalam membangun ekosistem digital desa yang berkelanjutan. “Transformasi digital bagi UMKM desa bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan untuk bertahan dan berkembang di era persaingan global,” ujarnya.

Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing produk lokal, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi daerah. Ke depan, model pelatihan dan pendampingan seperti ini akan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.