
Hadapi Bonus Demografi, Bupati Ajak Pemuda Lebih Berdaya Wujudkan Wonosobo Sejahtera
Karakter generasi muda yang unggul harus dipersiapkan sedini mungkin, menyongsong bonus demografi yang puncaknya sekitar 2030-an, utamanya dalam meningkatkan performa perekonomian negara.
Selaras dengan hal tersebut, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat menghadiri Seminar Kepemudaan “Bersama Berkarya Berdaya Untuk Wonosobo” di Pendopo Selatan, Jum’at (13/10/2023), menegaskan bahwa pemuda Wonosobo harus berkemauan kuat untuk memberikan kotribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah, melalui bidang dan keahlian masing-masing.
“Saya harap para pemuda Wonosobo mampu menguatkan langkah, dan terus bertahan dalam menghadapi tantangan zaman kedepan, sehingga bersama-sama kita mampu memajukan kabupaten kita tercinta,” ujarnya.
Untuk itu, pinta bupati, pemuda perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi kompleksitas tantangan kedepan. Salah satunya harus memiliki sikap pantang menyerah dan mental yang tahan banting. Utamanya dalam menghadapi kemajuan teknologi yang yang semakin pesat, karena berkorelasi dengan kesehatan mental, tantangan migrasi dan konflik, juga perubahan iklim.
“Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika diera ini para pemuda mampu mengembangkan dirinya semaksimal mungkin, sehingga kedepan mampu memberikan sumbangsih bagi penanganan problema yang dihadapi Wonosobo, seperti kemiskinan, stunting, perkawinan usia anak, angka putus sekolah, angka pengangguran, pembangkitan perekonomian daerah, dan lain sebagainya,” pinta Afif.
Menurut Afif, pemerintah, organisasi kepemudaan, dan pihak-pihak lainnya, memiliki tugas dan peran penting dalam mengembangkan dan membangun kepemudaan. Sehingga perlu memedomani Perda Kabupaten Wonosobo Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pembangunan Kepemudaan, agar kemajuan pembangunan bisa dicapai secara optimal.
Sementara itu, Ketua Forum Pemuda Wonosobo Dei Sukatman menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda. Menurutnya, kepemudaan tidak dapat dilaksanakan oleh satu pihak saja baik Pemkab maupun organisasi kepemudaan. Tapi perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, dan lembaga masyarakat.
“Jadi kalau ngomongin Indonesia tidak lepas dari pemuda, kita tau perjuangan pergerakan kepemudaan Budi Utomo kemudian panglima Jenderal Soedirman dan sebagainya. Kiprah pemuda lah yang membantu kemerdekaan Indonesia. Karena tantangan ke depan semakin besar, maka mental, skil dan kesiapan pemuda perlu diperhatikan. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu membuka pola pikir pemuda agar lebih paham dengan tantangan dan kesiapan menghadapinya,” jelasnya.
Oleh karena itu, Sukatman mengajak seluruh elemen pemuda Wonosobo, untuk bergandengan tangan dengan pemerintah, utamanya dalam mempersiapkan pemuda untuk lebih mampu menjadi motor penggerak perubahan, yang mampu mendorong percepatan mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju, dan sejahtera.