Apel Agen Siber, Wonosobo Semakin Serius Bangun Pemerintahan Digital yang Aman dan Andal
Pemerintah Kabupaten Wonosobo kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat keamanan siber daerah melalui gelaran Apel Agen Siber/Pemerintah Digital 3 yang dikemas dalam Workshop Penguatan Keamanan Siber bagi Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), Selasa, 2 Desember 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh para Agen Pemerintahan Digital (Pemdi) dari seluruh perangkat daerah, baik secara luring di Ruang Rapat Diskominfo maupun daring.
Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Setda Wonosobo, dr. Mohamad Riyatno, menegaskan bahwa transformasi digital membawa banyak manfaat bagi pelayanan publik, tetapi juga menghadirkan tantangan besar berupa ancaman siber dan risiko kebocoran data. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, pemerintah harus semakin waspada terhadap serangan yang dapat merugikan pemerintah maupun masyarakat. Karena itu, penguatan keamanan siber harus berjalan seiring dengan pengembangan kebijakan, tata kelola, literasi digital ASN, dan pemanfaatan teknologi. Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan pada UU Nomor 27 Tahun 2022 yang mengatur tata kelola data pribadi. Riyatno berharap para Agen Siber/Agen Pemerintahan Digital menjadi garda terdepan dalam monitoring keamanan, pelaporan insiden, backup data, perencanaan kebutuhan TIK, hingga menggerakkan literasi digital di masing-masing Perangkat Daerah.
Pada sesi materi, paparan mengenai Sandi Data dari Badan Siber dan Sandi negara (BSSN) sebagai layanan kriptografi untuk melindungi informasi pemerintah melalui enkripsi, pengamanan komunikasi, dan penguatan sistem dari potensi serangan. Pemaparan ini menegaskan bahwa keamanan data adalah fondasi utama dalam mewujudkan pemerintahan digital yang terpercaya.
Materi dilanjutkan oleh Layly Nurul Qomariah, Pranata Komputer Ahli Pertama Diskominfo, yang mengulas pentingnya Incident Report sebagai mekanisme pelaporan insiden yang cepat dan terstruktur, serta pemanfaatan NDA sebagai upaya menjaga kerahasiaan informasi internal. Para peserta juga mendapatkan berbagai best practices, mulai dari penggunaan password kuat dan MFA, kewaspadaan terhadap phishing, pembaruan rutin sistem, hingga menjaga perangkat dengan proteksi yang baik.
Melalui workshop ini, peserta memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai perlindungan data pribadi, keamanan aplikasi, standarisasi perangkat TIK, dan kebiasaan kerja yang aman di lingkungan PSE. Peserta juga diajak memahami berbagai ancaman siber yang sering terjadi serta langkah sederhana untuk mencegah insiden, sehingga perangkat daerah dapat mengelola sistem elektronik dengan lebih siap dan profesional.
Diskominfo Wonosobo menegaskan bahwa penguatan keamanan siber harus menjadi budaya bersama di setiap perangkat daerah. Melalui kegiatan ini, Pemkab Wonosobo berharap terbentuk ekosistem pemerintahan digital yang tidak hanya canggih, tetapi juga aman, transparan, dan berorientasi pada perlindungan data publik. Upaya ini sekaligus memperkuat pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) agar semakin efektif dan berkelanjutan.
Peserta yang mengikuti kegiatan juga memperoleh sertifikat Literasi Digital ASN sebagai bentuk apresiasi atas komitmen mereka mendukung keamanan informasi. Dengan terselenggaranya Apel Agen Siber/Pemerintah Digital 3, Pemkab Wonosobo kembali menegaskan langkah seriusnya membangun pemerintahan digital yang modern dan siap menghadapi dinamika ancaman siber di masa mendatang.