Waspadai Corona Varian Delta, Dinkes Imbau Warga Kenakan Dobel Masker
Laju pertambahan masif kasus COVID-19 di Kabupaten Wonosobo diduga kuat disebabkan oleh telah masuknya varian baru virus corona, yaitu varian Delta. Selama sepekan terakhir, atau sejak tanggal 3 Juli, Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo mencatat pertambahan kasus konfirm positif COVID-19 mencapai 1.425 kasus baru, atau sekitar 203 kasus per hari nya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, DR Jaelan saat dihubungi via sambungan telepon pada Jumat (9/7) mengakui hal itu menguatkan dugaan bahwa varian Delta telah masuk ke Wonosobo. "Salah satu tanda dari varian corona jenis Delta ini adalah cepatnya penyebaran dan juga tingginya angka kematian", terang Jaelan. Ia juga mencatat bahwa dalam kurun waktu 10 hari ini, pertambahan kasus kematian akibat corona mencapai 36 kasus, sehingga secara akumulatif, total kematian di Kabupaten Wonosobo kini berada pada angka 384 kasus. "Ini cukup menggambarkan betapa cepat pertambahan kasus kematian, karena dalam 10 hari saja mencapai lebih dari 10% akumulasi total sejak 1,5 tahun terakhir masa pandemi", lanjut Jaelan.
Melihat kenyataan di lapangan, di mana banyak warga masyarakat belum sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan, Jaelan mengaku khawatir situasi penanganan COVID-19 akan semakin menyulitkan semua pihak. "Kami sampaikan bahwa saat ini kemampuan untuk melakukan deteksi atau tracking oleh petugas sangat terbatas, karena sudah banyak tenaga kesehatan dan petugas surveillance yang terpapar juga", bebernya. Karena itu, ia mengimbau agar warga masyarakat benar-benar menjalankan protokol kesehatan 5M secara disiplin, minimal adalah dengan mengenakan masker ganda atau double masker saat beraktifitas di luar rumah. Masyarakat juga diminta untuk tak mendekati kerumunan dan keramaian, karena potensi terbesar penularan corona adalah pada kondisi keramaian dan kerumunan tanpa jarak. Lebih dari itu, ia juga menekankan pentingnya antisipasi dini, yaitu dengan tes swab mandiri apabila warga merasa telah kontak erat dengan konfirm positif, atau bahkan merasakan gejala awal COVID-19, seperti flu, kehilangan indera pencium atau perasa dan gejala lainnya.
Selain perihal kehati-hatian yang mesti ditingkatkan warga masyarakat, Jaelan juga mengungkap sisi lain upaya penanganan COVID-19 di Kabupaten Wonosobo. Dari hasil clearing data kasus aktif sejak bulan April 2021, pihaknya menemukan setidaknya 709 kesembuhan yang belum sempat dilaporkan. "Pada hari ini, pertambahan kesembuhan mencapai 709, namun hal itu bukan menggambarkan kesembuhan harian karena merupakan hasil clearing data atau penelusuran terhadap kasus-kasus aktif yang sudah melebihi dua kali masa inkubasi, alias sudah lebih dari 28 hari", tuturnya. Dengan bertambahnya kesembuhan tersebut, saat ini kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Wonosobo disebut Jaelan mencapai 2.079, dan total akumulasi konfirmasi positif berada di angka 9.160.
(Danang - Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Wonosobo)