Usia Sangat Produktif Dominasi Kasus Konfirm Positif COVID-19
Pertambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Wonosobo, sampai dengan hari Kamis tanggal 26 November 2020 masih berada di angka-angka tinggi. Setelah bertambah 155 kasus pada tanggal 20 November, dan 215 pada tanggal 24 November 2020, total akumulasi kasus saat ini berada di angka 2.762, dengan rincian 1.021 dalam perawatan, 1.594 dinyatakan sembuh, dan 147 dinyatakan meninggal dunia. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan, dr Muhamad Riyatno menyebut ada pergeseran dominasi kasus, dari sebelumnya lebih banyak dialami warga dengn rentang usia 50 sampai 59 tahun, kini justru bergeser ke warga dengan rentang usia sangat produktif, yaitu 20 hingga 29 tahun. “Ini cukup memprihatinkan mengingat di usia-usia tersebut mestinya sedang dalam masa sangat produktif dengan daya tahan tubuh yang lebih kuat”, tutur dr Riyatno saat ditemui di sela mengikuti Uji Publik secara virtual di Command Center Setda, Kamis (26/11).
Pergeseran dominasi kasus tersebut, menurut dr Riyatno mulai terjadi pada pertengahan bulan November, karena pada awal bulan November rentang usia yang dominan masih di kategori 50-59. “Pada tanggal 1 November, jumlah kasus di rentang usia 50-59 masih dominan yaitu mencapai 346, sementara untuk warga 20-29 masih 279, dan kini berbalik yaitu usia 20-29 telah mecapai 566, sementara 50-59 sejumlah 539,” bebernya. Dengan adanya pergeseran dominasi tersebut, dr Riyatno menengarai aktifitas warga di rentang usia sangat produktif perlu lebih diperhatikan agar lebih disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. “Diperlukan upaya pengawasan lebih ketat bahkan mungkin dengan penerapan sanksi yang lebih tegas sesuai dengan regulasi yang tertuang dalam Peraturan Bupati tentang Adaptasi Kebiasaan Baru demi menekan penyebaran dan penularan virus korona”, lanjutnya. Infeksi COVID 19 pada usia-usia sangat produktif disebut dr Riyatno dikhawatirkan akan lebih cepat apabila tidak ada penanganan secara lebih tegas, mengingat aktifitas harian mereka jauh lebih tinggi dan lebih luas.
Imbas dari pertambahan kasus terkonfirmasi positif yang dari hari ke hari semakin sulit dikendalikan, diakui pula oleh Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim. “Saat ini untuk ruang isolasi komunal di 5 lokasi, yaitu BLK, SKB Sidojoyo, BAPELKES, Eks Gedung Dinas Pertanian dan Eks Kelurahan Wonosobo Timur tinggal tersisa 2 bed saja”, jelas Zulfa ketika dihubungi melalui sambungan telepon pada Jumat (27/11). Di Gedung BLK yang memiliki kapasitas 51 bed, Zulfa menyebut sudah terisi penuh, pun demikian dengan BAPELKES dengan 61 bed juga penuh, Eks Gedung Pertanian 55 bed penuh, Eks Kelurahan Wonosobo Timur 55 bed penuh, sementara di SKB yang berkapasitas 30 bed telah terisi 28. “Dengan kondisi seperti ini, maka kami pun mulai berpikir untuk penambahan lokal isolasi komunal, karena apabila kedepan terus bertambah maka jelas diperlukan tambahan bed untuk menampungnya”, tandas Zulfa. Ia juga mengungkapkan harapan agar warga masyarakat benar-benar serius mencegah paparan COVID-19 dengan lebih disiplin dengan penerapan Protokol Kesehatan, mengingat tanpa adanya kesadaran dari warga, upaya dan kerja keras pemerintah dalam menangani wabah yang telah menginfeksi 61,3 juta warga di seluruh dunia itu, akan sia-sia belaka.
(Danang – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo)