Tiga Karyawan Reaktif RDT, Rita Pasaraya Ditutup
Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengambil langkah tegas terhadap Rita Pasaraya, setelah hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) yang digelar secara acak pada hari Senin (18/5/2020) ini menunjukkan ada tiga karyawan yang reaktif COVID-19. “Pemerintah mengambil keputusan untuk menutup sementara waktu opeasional Rita Pasaraya mulai hari ini hingga waktu yang belum ditentukan, sambil menunggu seluruh pegawai di swalayan itu selesai menjalani rapid test,” terang Sekda One Andang Wardoyo dalam konferensi pers bersama Bupati dan Juru Bicara dr. Muhamad Riyatno di Sekretariat Gugus Tugas Kabupaten.
Keputusan untuk menutup toko modern terbesar di Kota Wonosobo itu, menurut Andang adalah demi menjaga kesehatan karyawan lainnya, warga masyarakat yang berkunjung serta menekan potensi penyebaran virus Corona agar tak semakin meluas. Selain penutupan dan mewajibkan manajemen dan seluruh karyawan menjalani rapid test, pemerintah disebut Andang juga meminta pihak Rita agar melakukan desinfeksi terhadap seluruh titik dan barang di toko demi menghindari masih adanya virus yang kemungkinan menempel. Seluruh karyawan, untuk jangka waktu 14 hari kedepan juga diminta Andang agar melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, serta jajaran manajemen wajib menyampaikan laporan hasil kepada pemerintah melalui Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten.
Menyikapi munculnya hasil reaktif pada rapid acak di Rita, Bupati Wonosobo, Eko Purnomo menambahkan pesan bagi warga masyarakat agar semakin waspada dan meningkatkan kesadaran perihal pentingnya berada di rumah dan menghindari keramaian. “Kepada segenap warga masyarakat Wonosobo, saya meminta agar tetap bersabar menahan diri untuk berada di rumah demi mencegah penularan yang semakin meluas,” pinta Bupati. Dari hasil rapid test secara acak yang digelar selama 2 hari terakhir di pusat keramaian Kota, Bupati menegaskan bahwa sampai saat ini potensi penularan virus yang saat ini telah menginfeksi lebih dari 4,2 Juta orang di seluruh dunia itu masih terjadi. Karena itulah, Bupati mengaku sangat berharap agar kerjasama warga masyarakat untuk terus menjaga agar tidak tertular maupun jadi penular.
Terkait teknis pengambilan sampel dalam RDT random yang telah digelar selama dua hari terakhir, Jubir Pemkab dr. Muhamad Riyatno menyebut telah mengalokasikan 50 alat tes cepat di kawasan Pasar Induk, Rita, Mickey Mouse dan kawasan simpang Plaza. “Hari pertama 38 rapid test tidak ada menunjukkan hasil reaktif, namun pada hari kedua ini, sebanyak 15 rapid yang dilakukan pada karyawan Rita, menghasilkan 3 karyawan reaktif yang langsung kami rujuk ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya. Sembari menunggu hasil swab, ketiganya akan terus dipantau dan apabila tidak menunjukkan gejala klinis, maka mereka akan dikirim ke BLK untuk karantina selama 14 hari. Namun apabila ternyata hasil swab positif, dr. Riyatno menegaskan mereka akan langsung dirawat di Rumah Sakit.