Stok Kebutuhan Pokok Masyarakat Aman
Pemerintah Kabupaten Wonosobo memastikan ketersediaan bahan pokok untuk mencukupi kebutuhan masyarakat aman hingga tiga bulan kedepan. Hasil monitoring ke gudang Bulog sawangan dan sejumlah distributor sembako yang ada di kawasan Kota oleh tim gabungan Pemkab pada Rabu 1 April 2020, menunjukkan bahwa persediaan beras maupun kebutuhan pokok lainnya, dalam masa darurat bencana non alam COVID-19 ini masih sangat mencukupi. Kepala Bagian Perekonomian Setda, Siti Nuryanah ketika ditemui seusai monitoring menjelaskan bahwa upaya pemerintah Kabupaten untuk terus melakukan penelusuran langsung ke lapangan terkait ketersediaan bahan pokok, adalah demi memastikan agar warga masyarakat tak perlu panik dan melakukan aksi borong.
Tak hanya gudang bulog saja, Siti menyebut tim gabungan juga menyasar sejumlah distributor dan toko penjual bahan pokok masyarakat, seperti beras, gula pasir, minyak goring, mie instan dan tepung. “Hari ini kami di tim gabungan untuk pemantauan kebutuhan pokok masyarakat Pemkab Wonosobo telah melakukan tinjauan langsung ke lapangan guna memastikan perihal ketesediaan bahan-bahan pokok baik di gudang bulog Sawangan, sampai distributor penyedia seperti Indomarco, Sumber Makmur, Sri Rejeki, Pandan Wangi, Sariwangi dan Lariso,” terang Siti. Secara umum, hasil pemantauan tersebut menurutnya menunjukkan bahwa persediaan sembako di wilayah Wonosobo aman, termasuk di dalamnya gula pasir yang sebelumnya sempat diisukan langka ternyata masih tersedia cukup di pasar.
Selain itu, Siti juga menuturkan pemantauan tersebut mencakup pula kelancaran distribusi dan harga-harga sembako yang akan sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat. Secara harga, sembako di pasaran wilayah Wonosobo disebut Siti masih berada di kisaran yang wajar dan terjangkau masyarakat, bahkan untuk gula pasir, menurutnya ada penurunan harga sekitar 500 sampai 700 Rupiah per Kilogramnya, dan saat ini ada di sekitar Rp.16.000,- . “Sementara untuk volume ketersediaan, beras di gudang bulog Sawangan saat ini ada 211 ton, dan pada tak lama lagi aka nada tambahan 300 ton, di 3 distributor besar tersedia 65 ton, kemudian di eks Karesidenan Kedu saat ini tersedia beras sejumlah 6.000 ton,” bebernya.
Untuk kebutuhan minyak goreng pun, Siti menyebut saat ini stok yang tersedia di gudang mencapai 30 ton minyak curah, dan 30 Ribu liter minyak Kemasan. Dengan kondisi tersebut, ia berharap agar warga masyarakat Wonosobo tenang, tak perlu panik sehingga melakukan aksi borong sembako. “Masyarakat tidak perlu takut, tidak usah memborong dan menimbun karena ketersediaan bahan pokok di Wonosobo dijamin aman dalam menghadapi pandemi virus corona,” pungkasnya.