Sebanyak 100 Mustahik Dilatih Bisnis Boga
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan UPTD Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Wonosobo selenggarakan pelatihan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bidang usaha boga bagi mustahik produktif se-wilayah Eks Karesidenan Kedu dan Banyumas, Senin (24/1) di BLK Disnakertrans Kabupaten Wonosobo.
Pelatihan yang Diikuti sedikitnya 100 mustahik dari Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Purworejo, dilaksanakan dalam 6 hari mulai tanggal 24 sampai 29 Januari 2022. Dengan tujuan untuk menciptakan potensi baru yang siap mengembangkan bisnis di bidang industri boga serta mampu mengidentifikasi keunggulan produk dari pengusaha sejenis lainnya.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar menyampaikan, apresiasinya atas terselenggaranya pelatihan ini, sebagai bentuk penyaluran zakat positif Baznas Provinsi Jawa Tengah. Harapannya peserta mampu meningkatkan kapasitas dan keterampilan diri yang produktif, sehingga dapat menyokong perekonomian keluarga maupun perekonomian daerah.
Lebih lanjut, Gus Albar menyampaikan, industri boga atau kuliner tak pernah berhenti menunjukkan eksistensinya. Dinilai Albar pelatihan di bidang industri boga merupakan alternatif yang harus dimanfaatkan secara maksimal.
“Saya berpesan kepada seluruh peserta untuk dapat bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan ini sampai selesai, selanjutnya mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu saya menyampaikan terima kasih kepada Baznas Provinsi Jawa Tengah yang telah menfasilitasi pelatihan boga ini,” tandas Wabup.
Selaras dengan Gus Albar, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, KH. Ahmad Darodji menambahkan, upaya pengentasan kemiskinan yang masih berada di atas angka 10% di Indonesia, Baznas Propinsi telah melakukan 11 macam pelatihan di beberapa daerah. Dengan didampingi para penyuluh profesional menurutnya angka keberhasilan pelatihan mampu mencapai 80%.
“Visi kami ingin mengubah dari mustahik menjadi muzakki artinya menciptakan orang-orang yang memiliki usaha dengan memberikan teori 30% dan 70% praktik, sehingga outputnya masyarakat tidak menganggur,” pungkasnya.