SILATURAHMI TOMAS, TOGA DAN FORKOPIMDA, KUATKAN SINERGITAS BERSAMA MENGHADAPI PEMILU
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Kamis, 13 Desember 2018 pukul 09.00 WIB
181 views | Share:

SILATURAHMI TOMAS, TOGA DAN FORKOPIMDA, KUATKAN SINERGITAS BERSAMA MENGHADAPI PEMILU

Dalam rangka menjalin dan menguatkan sinergitas antar komponen bangsa, Pemerintah Kabupaten Wonosobo, melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar Kegiatan Silaturahmi Tomas, Toga, Toda, dan Masyarakat dengan FORKOPIMDA Kabupaten Wonosobo. Acara yang dibuka oleh Asisten Sekda bidang Pemerintahan Drs Aziz Wijaya, M.Si., ini mengambil tempat di pendopo Wakil Bupati Wonosobo, Kamis (13/12). Turut hadir Kasat Binmas Polres Wonosobo AKP Soedjarwanto, dan Danramil 001 Kota Kapt Inf. Heru Utomo sebagai nara sumber.

Saat membacakan sambutan Bupati Wonosobo, Aziz mengatakan selain sebagai forum silaturahmi antar pemuka agama, Forkompimda, tokoh masyarakat, dan para Tokoh Pemuda di Kabupaten Wonosobo, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana penyamaan persepsi terhadap berbagai upaya dalam mengatasi persoalan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sekaligus sebagai sarana Sosialisasi Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2019, baik Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, maupun Pemilihan Legislatif.

Namun di satu sisi dalam mensukseskan Pemilihan Umum, kita masih dihadapkan pada lemahnya kemampuan masyarakat untuk mengorganisasi diri secara baik, serta masih lemahnya kemampuan untuk mengartikulasikan pendapat dan partisipasi politiknya. Masyarakat juga masih dengan mudahnya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memiliki agenda politik tertentu. Sehingga telah menyebabkan trend penurunan partisipasi atau peran serta masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, melalui kegiatan silaturahmi ini, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai demokrasi, dan pentingnya partisipasi peran serta masyarakat yang bermutu, dan bertanggung jawab dalam mensukseskan terselenggaranya Pemilihan Umum. Sekaligus terbangun kesadaran pelibatan antara seluruh stakeholders untuk mengawal, serta memantau proses-proses politik. Dan juga terbangun kolektifitas dan peran aktif Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Pemuda untuk menjaga kondusifitas lingkungan, sehingga masa-masa Pemilihan Umum dapat berjalan lancar, damai dan aman. Setiap warga masyarakat wajib mematuhi hukum dan aturan dalam pemilihan umum.

Sehingga bilamana ada permasalahan dan dimungkinkan menimbulkan konflik, diharap agar disikapi dengan arif dan bijaksana, sehingga dapat meminimalisir gesekan-gesekan yang mungkin terjadi. Dan sebagai langkah antisipatif, perlu adanya pendekatan persuasif yang dilandasi aturan hukum dan regulasi yang ada.

Senada dikatakan Kepala Kantor Kesbangpol Didik Wibawanto, silaturahmi ini sebagai sarana menyatukan persepsi terkait kondisi Kabupaten Wonosobo. Dia mengajak kepada semua, agar bisa mensikapi isu-isu yang berkembang di luar yang berpengaruh terhadap kokohnya persatuan dan kesatuan Bangsa. Harus menyerap dengan arif dan bijaksana agar keutuhan bangsa tetap terjaga. Didik mencontohkan semisal isu sara yang telah masuk ke ranah politik, dan berita-berita bohong atau hoax yang marak di medsos.

Sementara itu Nara Sumber Kodim 0707 Kapten Inf Heru Utomo menyampaikan materi tentang bagaimana  menghadapi bahaya faham radikalisme. Dia mengatakan Indonesia merupakan negara yang multi etnik, banyak suku, pulau, adat istiadat. Indonesia negara kaya akan sumber daya alam.  Hal itu bisa menjadi kekuatan dan bisa juga menjadi ancaman. Bahkan selain iti ada pula upaya dari negara luar yang ingin menguasai Indonesia, dengan cara memunculkan atau membentuk kelompok radikal. Menurutnya radikal terbagi menjadi 3, radikal kanan berbasis agama, radikal kiri berbasis komunis dan radikal lain ingin membuat negara sendiri seperti OPM dan GAM.

Dia berkesimpulan bahwa radikalisme merupakan faham  yang bertentangan  dengan Pancasila dan UUD 1945, yang memaksakan keinginan dengan cara kekerasan, sehingga dapat menghilangkan rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan yang akan menimbulkan perpecahan. Untuk dapat mengatasi pengaruh radikalisme maka setiap masyarakat diharapkan memiliki mental yang tangguh, implementasi dari iman & taqwa, nasionalisme dan  militan. Sehingga untuk  membentuk mental yang tangguh diperlukan program pembinaan mental yang terus menerus dan berkesinambungan dari semua unsur.

Demikian pula dikatakan Kasat Binmas Polres Wonosobo, AKP Soedjarwanto, Dia menggarisbawahi beberapa poin penting, diantaranya netralitas TNI, Polri dan ASN dalam Pemilu 2019 harus dijunjung tinggi. Penyelenggara Pemilu harus terapkan jiwa profesionalisme dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Secara bersama-sama berantas berita Hoax. Serta jangan terlibat dalam Money Politik. Semua bersama-sama menjaga dan memelihara situasi Kamtibmas yang sejuk untuk mensukseskan Pemilu 2019.