
Peserta Kelas Sesorah Basa Antusias Pelajari Pamedhar Sabda
Kelas Sesorah Basa Jawa Angkatan pertama mulai memasuki materi krusial yaitu kawruh pamedhar sabda, alias pidato bahasa Jawa. Dalam sesi yang digelar di Aula Dinas Kominfo, Rabu (25/4) para peserta dari perwakilan OPD terlihat antusias mempelajari materi mengenai teknik berpidato maupun berperan sebagai pranatacara alias MC di acara-acara pernikahan. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Bambang Sutejo menyebut pamedhar sabda merupakan salah satu materi inti dari kelas sesorah basa Jawa. "Pada sesi ini para peserta kami ajak untuk simulasi seolah-olah sedang berperan menjadi seorang pranatacara di sebuah resepsi pernikahan," terang Bambang seusai memandu kelas.
Berbekal buku panduan dengan judul kawruh Pamedhar Sabda yang ditulis oleh Suharno, salah satu Dwijo (Guru) sesorah basa, peserta awalnya diminta untuk membaca salah satu contoh pranatacara. Setelah membaca dengan bimbingan dari Suharno dan Bambang, setiap peserta kemudian diberikan waktu menghafal sebelum nantinya berusaha berpidato tanpa teks. Metode ini, diyakini Bambang akan mengasah kemampuan setiap peserta secara lebih runtut sehingga kelak akan memiliki kesiapan ketika semisal harus memenuhi permintaan sebagai pembawa acara di lingkungan mereka sendiri. "Kalau untuk menjadi seorang pranatacara profesional tentu materi nya harus diperdalam lagi agar lebih meyakinkan," lanjutnya.
Meski di awal terlihat sebagian peserta agak kesulitan membaca tulisan berbahasa jawa, rata-rata mengaku sangat tertarik untuk mempelajari lebih lanjut. Warjono, Kepala Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Satpol PP menjadi salah satu peserta yang mengaku cukup antusias dengan materi kawruh pamedhar sabda. "Kalau untuk sekarang ini memang perlunya sebatas persiapan apabila sewaktu-waktu kami diminta membawakan acara-acara di sekitar tempat tinggal atau di kantor yang mewajibkan bahasa jawa," tutur Warjono. Namun ke depan, ia mengaku akan lebih serius mempelajari materi tersebut, karena kelak ketika purna tugas sebagai aparatur sipil Negara, dapat dimanfaatkan sebagai salah satu aktivitas positif.
Niat Waejono tersebut selaras dengan tujuan Sesorah Basa Jawa yang menurut Kepala Dinas Kominfo, Eko Suryantoro memang untuk memberikan pemahaman, wawasan dan ilmu tentang bagaimana berbahasa jawa yang baik dan benar. "Manfaat dari sesorah basa ini banyak sekali, tidak sebatas untuk menjadi pranatacara saja, tapi juga membuka wawasan kita dalam hal kebudayaan jawa yang adiluhung dan banyak mengandung filosofi kehidupan," beber Eko. Apabila benar benar serius, materi materi yang diberikan selama 3 bulan sesorah, Eko meyakini para peserta akan menjadi warga masyarakat yang lebih bermanfaat setidaknya bagi lingkungan di sekitar mereka tinggal.