Peringati Tahun Baru Islam, Wabup Ajak Masyarakat Jadi Pribadi Lebih Baik
Peringati Tahun Baru Islam, Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo, mengajak masyarakat Wonosobo menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga bisa bersama-sama membangun Wonosobo, agar lebih baik dan jauh dari berbagai persoalan. Hal ini disampaikan Wabup, dalam Peringatan Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah, Kamis, 4 Oktober di Masjid Agung Jami’ Wonosobo.
Menurut Wabup, dengan tercapainya kehidupan masyarakat yang lebih baik, akan menjadikan berbagai program pembangunan yang ditargetkan pemerintah bisa tercapai. Seperti pengentasan angka kemiskinan, perbaikan rumah tidak layak huni, maupun peningkatan pendidikan masyarakat. Terkait perbaikan rumah tidak layak huni, Wabup meminta OPD terkait, seperti Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Wonosobo beserta Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Wonosobo, bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), untuk mengalokasikan anggaran bagi perbaikan rumah tidak layak huni, yang tersebar di berbagai kecamatan. Hal ini menurut Wabup, tidak bertentangan karena sesuai dengan peruntukkan dana BAZNAS, yakni bagi terciptanya kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup menyerahkan bantuan kepada 50 pelajar yatim piatu dan kurang mampu, berupa uang tunai 200 ribu yang berasal dari Takmir Masjid Agung Jami’ Wonosobo dan seperangkat alat tulis yang berasal dari BAZNAS Wonosobo.
Sementara Teguh Ridwan, dalam tausiyahnya, ada makna mendalam mengenai bulan muharram, bulan yang mengawali tahun baru Islam, merujuk pada peristiwa besar dalam sejarah, hijrahnya Rasulullah SAW beserta Umat Islam dari Makkah ke Madinah yang menggambarkan perjuangan menyelamatkan akidah, penghargaan atas prestasi kerja, dan optimisme dalam meraih cita-cita.
Dalam konteks Islam, peringatan Tahun Baru Islam 1 Hijriyah menjadi momentum strategis dalam rangka menegaskan kembali jati diri sebagai Umat Islam, dengan meningkatkan pengamalan ajaran Agama Islam.
Disini menurut Teguh Ridwan, ada relevansi hijrah dengan konteks kekinian, memaknai makna hijrah saat ini adalah dengan menarik peristiwa itu sebagai ibrah untuk melakukan perubahan demi perubahan ke arah yang lebih baik serta diridhoi Allah SWT, yaitu perubahan ke arah keimanan dan ketakwaan yang Rohmatan Lil ’Alamin.