Longsor Di Dempes, Jalur Sawangan-Wadaslintang Sempat Tersendat
Jalur utama penghubung Sawangan- Wadaslintang sempat tersendat hampir 30 menit akibat timbunan longsor di kawasan Dempes, Kecamatan Kaliwiro, Rabu (2/12/2020). Puluhan kendaraan yang tengah melintas dari kedua arah terpaksa menepi, sementara petugas dari Balai Pengelola Jalan (BPJ) Bina Marga Wonosobo membersihkan material tanah hasil longsor tebing yang menutupi seluruh badan jalan. Pemberlakuan penutupan jalur sementara tersebut bahkan memaksa sejumlah kendaraan mengambil langkah untuk putar balik karena merasa terlalu lama menunggu. “Pulang saja dulu karena mungkin akan lama sampai seluruh material longsor bersih dari jalan, dari pada harus menunggu di sini panas sekali”, tutur Zaky Mohamad (29), warga Desa Wates Leksono yang hendak menuju Kaliwiro, saat ditanya alasan memutar balik sepeda motornya.
Longsor tebing setinggi hampir 10 meter tersebut, menurut beberapa warga terjadi sejak semalam sebelumnya, dan menutupi setengah badan jalan dan berangsur hampir seluruh badan jalan kemudian tertutup pada siang harinya. Beberapa kendaraan roda empat berukuran kecil dan sepeda motor sempat diperbolehkan melintas dengan sistem buka tutup, namun pada saat pembersihan dilakukan pihak BPJ Wonosobo memilih untuk menutup akses jalan tersebut scara total demi mengamankan jalannya evakuasi material. Kejadian longsornya tebing diakui warga setempat memang kerap terjadi pada saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut, sehingga menimbulkan gangguan lalu lintas bagi para pengguna jalan.
Menanggapi longsornya tebing di jalur Wonosobo-Kebumen tersebut, Kepala BPBD, Zulfa Ahsan Alim mengaku telah meninjau langsung dan memastikan proses pembersihan berjalan lancar dan menjelang petang sudah bisa dilalui kendaraan secara normal. "Koordinasi secara intensif dengan pihak DPU Bina Marga Provinsi Jawa Tengah telah kami lakukan dan memang volume longsor di jalur dempes ini cukup besar sehingga membutuhkan waktu cukup lama", terang Zulfa. Selain di Dempes, kejadian longsor diakui Zulfa juga terjadi di sejumlah titik lain seperti di Jogoyitnan Wonosobo, Jalur Alternatif Sukoharjo-Banjarnegara, dan Rawakele, Sawangan Leksono. Cuaca ekstrem ditandai hujan dengan intensitas tinggi disebutnya menjadi muasal kejadian longsor sehingga ia juga mengimbau seluruh warga masyarakat Wonosobo untuk tetap waspada, khususnya saat melintas di ruas jalan yang masuk kategori rawan. Dari hasil koordinasi dengan BMKG, Zulfa menyebut kondisi cuaca diperkirakan ekstrem dalam beberapa hari kedepan sehingga diperlukan kehati-hatian ekstra agar tidak sampai menimbulkan korban.
(Danang - Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Wonosobo)