KAUM PEREMPUAN HARUS TERUS BERINOVASI, DAN BERKREASI UNTUK MENJADI AGEN PERUBAHAN DALAM PEMBANGUNAN
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Kamis, 20 Desember 2018 pukul 06.40 WIB
88 views | Share:

KAUM PEREMPUAN HARUS TERUS BERINOVASI, DAN BERKREASI UNTUK MENJADI AGEN PERUBAHAN DALAM PEMBANGUNAN

Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan, dan berjuang untuk mencapai kemajuan bangsa. Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita, semangat persatuan kesatuan dan kebhinekaan untuk mencapai kemerdekaan.

Peringatan hari ibu juga menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia, telah menempuh proses yang sangat panjang dan menjadi bagian dari sejarah terbentuknya negara ini. Semangat yang dilahirkan dari peringatan hari ibu telah mengilhami semangat untuk mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya antara perempuan dengan kaum laki-laki, yang semakin menguatkan peran keduanya sebagai mitra sejajar dan partnership yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.

Momentum hari ibu diharapkan menjadi refleksi, introspeksi dan renungan untuk terus berinovasi dan berkreasi memajukan kiprah perempuan, sehingga mampu sebagai agen perubahan di semua bidang pembangunan. Demikian di tegaskan Dandim 0707 Wonosobo Lenkol Czi Fauzan Fadli, S.E., selaku Irup saat membacakan sambutan pada Upacara Hari Ibu ke 90 dan Hari Bela Negara tahun 2018, Kamis (20/12).

Perjalanan panjang selama 90 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan dan kemajuan bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki, untuk mewujudkan kesetaraan gender dan mampu menjawab berbagai tantangan global dan multi dimensi.

Dia mengajak jadikan momentum ini untuk introspeksi diri atas pola asuh terhadap anak. Karena berbagai persoalan sosial saat ini marak terjadi, dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan dan anak, seperti terjadinya kekerasan, bentuk-bentuk perlakukan diskriminatif, dan lainlainnya. Tentunya diperlukan berbagai cara untuk dapat mencegahnya.

Peran keluarga menjadi salah satu yang diharapkan dapat menjadi bagian utama/pilar untuk mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai, karakter, dan budi pekerti. Ketahanan keluarga sekaligus menjadi pondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis, damai, dan religius. Pelibatan semua unsur masyarakat dan multi stakeholder sangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye atau gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. He for She menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput.

Irup menutup sambutan dengan mengucapkan selamat dan penghargaan yang tinggi, kepada Bupati dan jajaranya serta kepada masyarakat Wonosobo dan semua pihak, karena pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Wonosobo, berhasil memperoleh penghargaan tertinggi di bidang pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dari Pemerintah Pusat, berupa Penghargaan “Anugerah Parahita Ekapraya“ kategori Mentor, yang diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.

Hal ini tentu membanggakan bagi semua, dengan hasil yang telah peroleh. Apresiasi positif ini, harus menjadi cambuk bagi semuanya untuk lebih maju, dan senantiasa mengembangkan berbagai upaya positif dalam menghadirkan berbagai kebijakan dan inovasi pro perempuan dan anak di Kabupaten Wonosobo.

Dua berpesan jadikan peringatan hari ibu dan Hari Bela Negara tersebut sebagai awal pemahaman bersama, bahwa kesetaraan dalam berbagai bidang pembangunan tidak pernah akan tercapai, tanpa perjuangan dan kerja keras dari diri masing-masing melalui peningkatan kualitas diri dalam berbagai bidang kehidupan.