Jumlah Kasus COVID-19 Hampir Lampaui 2.000, IDI Wonosobo Dorong PHBS Diterapkan Di Seluruh Wilayah
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Wonosobo, dr Muhammad Riyatno mengajak seluruh komponen kader kesehatan di wilayah untuk lebih gencar lagi menggerakkan warga masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kedisiplinan menjalani pola hidup bersih dan sehat, di mana di dalamnya tercakup pula kesadaran untuk menerapkan Protokol Kesehatan Pencegahan COVID-19, ditegaskan Pelaksana Tugas Kadinkes itu, bakal menjadi salah satu kunci dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus korona di Kabupaten Wonosobo. "Data terakhir perkembangan Penanganan COVID 19 di Kabupaten kita, akumulasi kasus sudah mencapai 1.993, dan kemungkinan besar dari pertambahan hari ini, akan melampaui 2.000,-", beber dr Riyatno, dalam paparannya di depan peserta sosialisasi PHBS di era Adaptasi Kebiasaan Baru yang digelar IDI Wonosobo di Ruang Serbaguna RS PKU Muhammadiyah pada Selasa (10/11/2020).
Kondisi tersebut, diakuinya cukup berat dan membutuhkan keseriusan semua pihak agar tidak terus bertambah, mengingat jumlah kematian dari kasus konfirmasi positif juga telah melebihi 100 orang. Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Wonosobo, menurut dr Riyatno saat ini masih terus bekerja keras demi menekan pertambahan kasus, salah satunya dengan upaya menguatkan kesadaran warga masyarakat terhadap Protokol Kesehatan. Selain itu, upaya menangani warga yang terpapar virus dengan mengisolasi mereka di Rumah sakit maupun gedung karantina komunal juga dilakukan, meski menurutnya secara kapasitas penampungan semakin terbatas. "Banyak kendala yang harus dihadapi dalam upaya penenanganan pandemi COVID 19 ini, di antaranya adalah hambatan untuk penelusuran kontak erat atau tracing, di mana banyak warga menolak untuk uji usap atau swab karena merasa tidak bergejala ataupun tidak kontak erat, kemudian menolak difasilitasi karantina di gedung yang disediakan pemerintah, hingga munculnya penolakan terhadap pemulasaraan jenazah yang meninggal akibat COVID-19", bebernya.
Selain itu, pelonggaran aktifitas warga masyarakat yang tidak dibarengi dengan ketaatan terhadap Protokol Kesehatan, yaitu disiplin mencuci tangan menggunakan sabun secara teratur, mengenakan masker, serta menjaga jarak aman interaksi sosial disebut dr Riyatno turut andil dalam semakin bertambahnya kasus konfirmasi positif COVID 19 di Kabupaten Wonosobo. "Karena itulah kami di IDI Wonosobo berupaya menguatkan ikhtiar, salah satunya dengan kembali menggaungkan gerakan pola hidup bersih dan sehat ini, sehingga kedepan upaya untuk membawa Kabupaten kita tercinta ke zona hijau semakin cepat terwujud", tuturnya.
Selain di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, acara sosialisasi PHBS di era Adaptasi Kebiasaan Baru tersebut menurut dr Riyatno juga digelar di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Klinik Polres Wonosobo, Klinik Nurusifa UNSIQ, Klinik Winongsari dan Klinik PMI. Sejumlah pemateri lain disebut dr Riyatno juga dihadirkan langsung dari IDI Jawa Tengah demi meningkatkan pemahaman para kader kesehatan terhadap pentingnya keseriusan penerapan PHBS di wilayah Kerja mereka masing-masing.
(Danang - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo)