Gelar Informasi dan Pelayanan Publik Dorong Transparansi Daerah
Selama dua hari, mulai Jumat (12/10) kawasan sasana Adipura Kecana di pusat Kota Wonosobo menjadi ajang pameran informasi dan pelayanan publik. Beragam jenis informasi disajikan oleh hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemkab Wonosobo hingga sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta unsur kelompok masyarakat se-Kabupaten.
Ketua Panitia Gelar Informasi, Dwiyama SB ketika ditemui di Sasana Adipura Kencana, Kamis (11/10) mengatakan even tersebut diselenggarakan dalam rangka menghadapi peradaban digital yang tidak bisa dielakkan. “Ada banyak peluang dan tantangan yang harus siap kita hadapi, dan Pemerintah daerah pun harus berbenah memasuki era digital ini, termasuk Kabupaten Wonosobo yang akhirnya pada tahun 2018 ini menginisiasi Gelar Informasi dan Pelayanan Publik,” tutur Sekretaris Dinas Kominfo itu. Pihaknya berharap, even Gelar Informasi dan Pelayanan Publik (GIPP) mampu mendorong transparansi, serta memperluas jejaring kelompok informasi di masyarakat, serta membangun ekosistem anti hoaks dan hingga pemanfaatan media tradisional sebagai penyampai informasi membangun sekaligus untuk melawan hoaks. Selaku koordinator acara, Dinas Kominfo diakui Dwiyama juga mengundang Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah.
Sekretaris panitia, yang juga Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Publik, Sri Fatonah Dinas Kominfo, juga menyebut agenda GIPP merupakan upaya untuk mendorong transparansi daerah sekaligus mengajak masyarakat menggali potensi media tradisional sehingga kita akan berimbas positif pada upaya mengatasi problem sosial di era digital dengan menggunakan budaya sebagai nilai penting warisan leluhur. "Wonosobo berharap gelaran ini mampu menyatukan persepsi publik tentang pentingnya transparansi pemerintah, sekaligus menjawab tantangan peradaban digital dengan bertolak dari kekayaan budaya kita," urainya.
Selain beragam konten informatif dan banyak jenis hiburan kesenian tradisional, Gelar Informasi dan Pelayanan Publik menurut Fatonah akan menjadi media peluncuran Ekosistem Pengelolaan Informasi Anti Fitnah yang beralamat di antihoax.wonosobokab.go.id, serta Situs dan Pojok Layanan Klarifikasi Informasi. Septiaji Eko Nugroho, Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang kini telah ada di 18 kota seluruh Indonesia, mengatakan keterlibatannya dalam gelaran ini sebagai upaya untuk memperkuat jejaring antihoaks dan untuk mengedukasi masyarakat. “Salah satunya melalui sarasehan antihoaks yang menjadi bagian gelaran ini, akan mempertemukan para tokoh masyarakat untuk bersama-sama memberikan komitmen kuat melawan hoaks yang semakin penting di tahun politik ini kalau kita tidak ingin terjadi perpecahan di masyarakat." Pungkas Aji.