Disterilkan Dengan Desinfektan, Pasar Kertek Tutup Tiga Hari
SADDAM Selasa, 13 Oktober 2020 pukul 02.46 WIB
147 views | Share:

Disterilkan Dengan Desinfektan, Pasar Kertek Tutup Tiga Hari

Pemerintah Kabupaten Wonosobo memutuskan untuk menutup Pasar Kertek untuk waktu tiga hari kedepan, terhitung mulai Senin (12/10/2020). Selama tiga hari kedepan, pasar tradisional terbesar kedua di Wonosobo, yang terletak pada jalur padat lalu lintas penghubung Wonosobo, Temanggung, Purworejo dan Magelang tersebut disterilkan dengan semprotan disinfektan demi menekan potensi penularan virus korona. Terpaparnya 10 pedagang pasar Kertek oleh COVID-19 menjadi dasar dari penutupan aktfitas jual beli dan penyemprotan cairan disinfektan. Kepala Bidang Pasar, Dinas Perdagangan dan UMKM Kabupaten, Suprayitno, dalam keterangannya kepada media mengungkap selain sterilisasi, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten juga akan melakukan pelacakan kontak erat, termasuk kepada para jajaran UPT Pasar.

Camat Kertek, M Said ketika ditemui di sela aktfitas disinfeksi bersama BPBD Kabupaten Wonosobo menuturkan pihaknya telah melakukan upaya sosialisasi kepada para pedagang sebelum penutupan pasar dilakukan. “Koordinasi dengan ketua paguyuban pedagang setempat sudah dilakukan, dengan harapan semua pihak bisa memahami dan juga persiapan agar mereka selama tiga hari ini tidak melakukan aktifitas jual beli di pasar Kertek”, terangnya. Said berharap dengan ikhtiar penyemprotan menggunakan cairan disinfektan dan upaya tracing oleh petugas terkait dari Dinas Kesehatan, tidak ada lagi pertambahan warga terpapar COVID-19, sehingga semua pihak bisa beraktifitas seperti sebelumnya. “Kami juga tak henti-henti berupaya menyampaikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh warga masyarakat, termasuk melalui Satgas Desa/Kelurahan agar setiap warga yang keluar rumah menaati protokol kesehatan demi mencegah dari penularan COVID-19 ini”, tandasnya.

Selaras dengan Said, Sekretaris Daerah, One Andang Wardoyo ketika dihubungi melalui sambungan telepon membenarkan keputusan pemkab menutup pasar Kertek adalah demi menghindari munculnya klaster baru penularan korona. Menurutnya, penutupan pasar tersebut merupakan upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19. “Dengan ditemukannya 10 pedagang pasar yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka untuk melindungi yang masih sehat dan untuk memutus rantai penyebaran covid-19 Gugus Tugas merasa perlu melakukan disinfeksi area pasar. Konsekuensi dari penyemprotan adalah penutupan, agar tidak ada barang milik pedagang yang terkena cairan disinfektan”, terang Sekda.

Kondisi yang terjadi di Pasar Kertek, diakui Andang menimbulkan keprihatinan Pemkab, mengingat hal itu menandakan warga Wonosobo sekarang acuh terhadap perkembangan penularan Sars COV-2. Warga yang sudah sadar pun, diakui Andang tidak sedikit, namun dengan masih adanya orang-orang yang cenderung meremehkan protokol kesehatan, atau bahkan menganggap COVID-19 tidak ada maka akan semakin sulit memutus mata rantai penyebarannya. Sampai Senin (12/10/2020), Andang menyebut data perkembangan jumlah warga terkonfirmasi secara akumulasi telah mencapai 879 orang, dengan 427 sedang dalam perawatan, 416 dinyatakan sembuh, dan 36 lainnya meninggal dunia. “Kami tidak henti-hentinya mengingatkan, agar warga mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus COVID-19, sementara perekonomian tetap bergerak, dan kesehatan juga tetap terjaga”, tegasnya. Warga masyarakat diimbau untuk selalu disiplin dalam 3M, yaitu mengenakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda asing yang berpotensi menjadi pembawa virus korona.

 

(Danang – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo)