COVID-19 Positif Jadi 18 Orang, Alternatif Tempat Isolasi Tambahan Disiapkan
Data terbaru perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Wonosobo, sesuai hasil pemutakhiran pada website resmi corona.wonosobokab.go.id per hari Sabtu (18/4/2020), menunjukkan adanya peningkatan jumlah penderita yang terinfeksi menjadi 18 orang, alias bertambah 1 orang dari sebelumnya. Demikian pula untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah 11 orang dibanding sehari sebelumnya yang 59, kini menjadi 70 orang. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo, dr Mohamad Riyatno, dalam kesempatan talkshow bersama Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo dan Ketua DPRD Afif Nurhidayat, yang disiarkan di 4 radio, yaitu Pesona FM, Citra FM, Purnamasidi FM, dan Thomson FM, menyebut pertambahan jumlah positif COVID-19 wajar terjadi mengingat saat ini puluhan sampel untuk uji laboratorium masih dalam proses.
“Dari sekian ratus rapid tes yang sudah dilakukan, ada 59 kasus yang sangat berpotensi menambah jumlah positif COVID-19, karena rapid tes sebagai screening awal deteksi kasus memang menunjukkan hasil reaktif”, terangnya. Mengingat baru sebagian yang keluar hasilnya dan 17 di antaranya menunjukkan positif COVID-19, pihaknya mengaku masih terus menunggu apakah uji laboratorium untuk sampel lainnya akan positif atau negatif. Sebagian besar dari hasil rapid tes reaktif, menurut dr Riyatno merupakan hasil dari penelusuran orang dengan risiko (ODR) yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit. Namun demikian, ia menyebut tidak menutup kemungkinan, rapid tes reaktif juga berasal dari orang tidak dengan riwayat perjalanan, namun telah berkontak erat dengan PDP.
Menyikapi potensi pertambahan jumlah pasien terinfeksi virus yang ditetapkan sebagai pandemi global oleh badan kesehatan dunia (WHO) tersebut, Sekda One Andang Wardoyo mengaku telah mempersiapkan sejumlah antisipasi. “Untuk saat ini masih mengandalkan 3 Rumah Sakit, yaitu RSUD Setjonegoro, RS PKU Muhammadiyah dan Rumah Sakit Islam Wonosobo sebagai tempat isolasi pasien, baik PDP maupun Positif COVID-19”, terangnya. Namun, pihak Pemkab diakui Andang juga mulai mempersiapkan alternatif tempat-tempat lain apabila nantinya ketiga rumah sakit tersebut mengalami over capacity atau tidak lagi mampu menampung. Beberapa lokasi yang masuk dalam skema persiapan tersebut, menurut Andang adalah BLK Wonosobo, kemudian Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sidojoyo, Puskesmas Wonosobo I, serta Puskesmas Selomerto 1. “Bahkan apabila memang di tempat-tempat tersebut nantinya penuh juga, kami akan menggunakan gedung eks Akper Pemprov Jateng”, lanjut Andang.
Sejalan dengan Andang, Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Afif Nurhidayat juga menyebut bahwa langkah dalam penanganan COVID-19 memang semestinya disiapkan lebih cepat dan terarah. “Warga masyarakat juga mesti mendukung upaya untuk memutus mata rantai COVID-19 ini dengan meningkatkan kesadaran untuk tetap di rumah, apabila harus keluar rumah mengenakan masker, menjauhi keramaian dan kerumunan, serta menjaga kebersihan diri dengan disiplin mencuci tangan serta menjaga kebersihan lingkungan masing-masing”, tegas Afif. Pihak legislatif, disebut Afif mendukung penuh langkah pemerintah, baik dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan COVID-19 termasuk di dalamnya kebijakan untuk refocusing anggaran belanja daerah. “Saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya memutus mata rantai penularan maupun dalam hal penanggulangan dampak bencana non alam ini, dengan mengedepankan kepedulian terhadap sesama demi kemanusiaan”, pungkasnya.
(Danang - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo)