Bupati Wonosobo Terima Anugerah Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Bupati Wonosobo menerima Anugerah Kebudayaan Kategori Pemerintah Daerah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam malam Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan kepada Maestro Seni Tradisi tahun 2018, yang digelar Rabu, 26 September malam di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Lantai 1 Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, sesaat setelah menerima anugerah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menyampaikan, bahwa dengan adanya anugerah ini, diharapkan masyarakat Wonosobo menjadi lebih bangga akan seni budaya dan kearifan lokal yang dimilikinya, dan bisa terus mengembangkan seni budaya yang sudah ada, sehingga akan tetap lestari, tidak punah tergerus arus modernisasi. Anugerah juga bisa dipandang sebagai sebuah penghargaan kepada seluruh masyarakat Wonosobo, khususnya para pelaku seni dan budaya, yang selama ini telah aktif berperan dan bekerja keras dalam “nguri-uri” seni budaya khas Wonosobo.
Sementara menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo, anugerah diberikan oleh Presiden melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, karena kuatnya komitmen Pemerintah Daerah dalam pemajuan kebudayaan di wilayah, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Disamping, Wonosobo dianggap memiliki dan mampu mengelola sumber daya alam dan budaya secara kreatif, berkeseimbangan, dan berkelanjutan, yang melibatkan partisipasi masyarakat, sehingga berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat dan mampu menginspirasi masyarakat luas. Adapun obyek pemajuan kebudayaan yang menjadi aspek penilaian meliputi tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Selain obyek-obyek tersebut, salah satu keunggulan Wonosobo dalam pemajuan budaya adalah komitmen Pemerintah Daerah dalam pengembangan perpustakaan, mulai dari tingkat desa sampai kabupaten serta berbagai jenis perpustakaan, yang ditandai dengan raihan prestasi di bidang perpustakaan dan munculnya kesadaran masyarakat dalam mengembangkan budaya baca dan literasi. Masuknya aspek bidang perpustakaan sebagai salah satu pertimbangan penilaian, tidak lepas dari esensi budaya itu sendiri, yakni sebagai investasi untuk membangun masa depan, peradaban, sekaligus pembentuk karakter bangsa, yang mana salah satu aspek terjaganya eksistensi sebuah budaya adalah proses belajar. Melalui proses belajar ini, akan muncul kedinamisan budaya, dan keberadaan perpustakaan yang berkembang pesat, dipandang tim penilai yang berasal dari pakar otonomi daerah, akademisi dan cendekiawan, punya nilai strategis sebagai tempat belajar masyarakat, yang menjadi kunci tetap eksisnya sebuah budaya.
Proses penilaian sendiri dilaksanakan selama hampir satu tahun, dan di pertengahan tahun, tim penilai melakukan tahapan verifikasi langsung ke lapangan, diantaranya mengunjungi langsung para pelaku kesenian, pelaku kebudayaan, dan museum tani di Anggrung Gondok Kertek, termasuk mengunjungi beberapa perpustakaan di Wonosobo.
Andang berharap, setelah Kabupaten Wonosobo menerima anugerah ini, Pemerintah Kabupaten Wonosobo lebih berkomitmen lagi dalam pemajuan kebudayaan, utamanya kepada ASN di seluruh OPD dan wilayah, agar tidak terlalu sempit dalam memandang sebuah kebudayaan dan ikut berperan aktif memajukan kebudayaan, yang dituangkan dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah. Termasuk kepada pelaku budaya, tradisi dan seni, harus lebih optimal lagi dalam pemajuan kebudayaan, dan kepada masyarakat diminta berperan aktif, jika menemukan benda-benda purbakala yang dianggap punya nilai sejarah, untuk melaporkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, untuk selanjutnya didata sebagai kekayaan situs purbakala asal Wonosobo, bukan dibawa keluar bahkan dijual.
Adapun kebijakan yang akan diambil pihaknya dalam waktu dekat adalah menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), berupa dokumen yang memuat kondisi faktual dan permasalahan yang dihadapi daerah dalam upaya pemajuan kebudayaan beserta usulan penyelesaiannya, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, yang selanjutnya PPKD ini ditetapkan menjadi Keputusan Bupati, yang dikirim ke Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan menjadi acuan bagi Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam mengalokasikan anggaran pemajuan kebudayaan bagi Wonosobo dalam tahun anggaran 2019. Selain itu, pihaknya juga tengah menyusun Strategi Pemajuan Kebudayaan Wonosobo, yang selanjutnya akan ditetapkan menjadi Keputusan Bupati.
Dalam Anugerah Kebudayaan yang tahun ini menginjak pelaksanaan tahun ketujuh tersebut, tim penilai kategori Pemerintah Daerah, yang terdiri dari pakar otonomi daerah, Ryass Rasyid, akademisi, Komaruddin Hidayat dan Nunus Supardi, serta cendekiawan Hajriyanto T.Thohari dan Siti Zuhro, selain memberikan anugerah kategori Pemerintah Daerah kepada Kabupaten Wonosobo, juga memberikan penghargaan kepada Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Selain Kabupaten Wonosobo dan Kota Tomohon yang berhasil meraih anugerah kebudayaan kategori Pemerintah Daerah, total 51 anugerah diberikan kepada perorangan dan kelompok, yang terbagi dalam 9 kategori, yakni Gelar Tanda Kehormatan Presiden RI kategori Bintang Budaya Parama Dharma yang diserahkan kepada 2 orang, Gelar Tanda Kehormatan Presiden RI kategori Satyalancana Kebudayaan yang diserahkan kepada 8 orang, Kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru yang diserahkan kepada 10 orang, Kategori Pelestari yang diserahkan kepada 10 orang, Kategori Anak dan Remaja yang diserahkan kepada 5 orang, Kategori Maestro Seni Tradisi yang diserahkan kepada 5 orang, Kategori Pemerintah Daerah yang diserahkan kepada 2 Kabupaten/Kota, Kategori Komunitas yang diserahkan kepada 6 kelompok komunitas, dan Kategori Perorangan Asing yang diserahkan kepada 3 orang. Beberapa nama tenar ikut menerima anugerah tersebut, diantaranya musisi Ebiet G.Ade yang menerima Gelar Tanda Kehormatan Presiden RI kategori Satyalancana Kebudayaan, serta musisi Glen Fredly dan seniman tari Eko Supriyanto asal Yogyakarta yang menerima Anugerah kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru.