Bupati Tebar 1000 Benih Ikan Sidat di Sungai Serayu
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, menebar 1000 benih Ikan Sidat di aliran Sungai Serayu di PLTA Garung, Senin, 8 Oktober. Kegiatan tebar benih sendiri, merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan Tim Peneliti Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluh Perikanan Palembang.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Wonosobo menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluh Perikanan Palembang dan Tim Riset Dinamika Populasi Ikan Sidat (Anguilla sp) Provinsi Jawa Tengah, yang telah meng-inisiasi kegiatan peningkatan keberlanjutan Ikan Sidat di Sungai Serayu melalui penebaran populasi alami, sebagai bagian dari upaya konservasi alam dan ekosistem sungai di Kabupaten Wonosobo. Sekaligus bersama-sama masyarakat memuliakan kehidupan aliran Sungai Serayu, melalui kegiatan penebaran populasi alami Ikan Sidat.
Menurut Bupati, perubahan lingkungan hidup di tataran global, semakin menjadi pusat perhatian masyarakat internasional. Hasil penelitian para ahli lingkungan hidup dunia menunjukkan, suhu rata-rata permukaan bumi meningkat sekitar 0,6 derajad celcius pada abad ke-20 dibandingkan suhu pada tahun 1750. Begitu juga kondisi alam dan pencemaran lingkungan di Indonesia, yang dalam dua dekade ini, semakin terus meningkat serta tidak menunjukkan gejala penurunan, yang disebabkan oleh laju kerusakan hutan yang mencapai 3 juta hektar per tahun.
Kondisi tersebut diperparah dengan perilaku masyarakat yang tidak mengindahkan kelestarian alam, seperti membuang sampah sembarangan di sungai, sehingga menyebabkan berbagai macam bencana serta global warming.
Di satu sisi, sistem pertanian tidak ramah lingkungan yang menggunakan insektisida dan pestisida untuk memberantas hama tanaman, menjadi salah satu deret masalah yang memperparah rusaknya keanekaragaman hayati dalam sungai dan aliran sungai.
Selain itu, kelestarian sumberdaya ikan di perairan umum juga menjadi isu yang penting, mengingat jumlah ikan di perairan umum yang semakin lama cenderung semakin menurun akibat pencemaran, penangkapan ikan secara berlebihan, penangkapan ikan menggunakan alat stroom atau potas.
Terkait kondisi sungai di Kabupaten Wonosobo, seperti Sungai Serayu, dari tahun-ketahun kondisinya perlu perhatian semua pihak. Selain masih kerap dijumpainya tumpukan sampah, limbah rumah tangga, dan rusaknya ekosistem ekuatik, sepanjang aliran sungai juga mengalami penyempitan dan pendangkalan. Perilaku buruk masyarakat jadi salah satu penyebab, yang mana mereka kerap menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah atau sampah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat sosial budaya dan perilaku masyarakat yang tidak mendukung kebersihan lingkungan. Jika hal ini terus dibiarkan, akan berpengaruh terhadap kualitas air dan badan sungai.
Bupati menambahkan, dalam upaya perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup, pelibatan masyarakat dan swasta serta pemerintah menjadi aspek yang penting. Pemerintah perlu mengeluarkan program yang pro lingkungan sementara pihak swasta perlu juga menyadari akan pentingnya pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan masyarakat diharapkan melakukan aksi-aksi ramah lingkungan hidup, seperti memilah serta membuang sampah pada tempatnya, menanam dan memelihara pohon atau juga menggunakan energi secara bijak, serta sistem pertanian yang ramah lingkungan.
Termasuk didalamnya peran komunitas peduli ikan dan sungai dalam perbaikan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Untuk itu, kegiatan sejenis patut menjadi garda terdepan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang hijau, bersih, indah serta asri.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi positif terhadap berbagai aktifitas komunitas peduli ikan serta sungai, yang terus berkomitmen dan peduli terhadap lingkungan hidup. Ke depan pihaknya berharap kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup tidak berhenti disini saja, akan tetapi terus dilanjutkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan, pihaknya sangat memberikan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, khususnya komunitas peduli ikan dan sungai, untuk menginternalisasi nilai-nilai kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatannya.
Kepala Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Arif Wibowo menyampaikan, kegiatan yang ditujukan sebagai bentuk penelitian dari Tim Peneliti Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang, untuk melihat dinamika populasi ikan sidat di sungai Serayu, sekaligus juga untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan sungai Serayu.