ASISTEN ADMINISTRASI SETDA MINTA KADES UNTUK PROAKTIF
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Kamis, 20 September 2018 pukul 03.59 WIB
124 views | Share:

ASISTEN ADMINISTRASI SETDA MINTA KADES UNTUK PROAKTIF

Dua Desa di dua Wilayah Kecamatan menjadi sasaran Kegiatan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN), Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II (dua) Kementerian PUPR Angkatan XXVI. Yaitu Desa Sikunang Kejajar dan Desa Pucung Wetan Sukoharjo. Dari visitasi selama empat hari tersebut banyak hal ditemukan disana, dari potensi hingga berbagai kendala dan permasalahan.

Asisten III Bidang Administrasi Samsul Ma'arif mengatakan akan menyampaikan laporan permasalahan tersebut kepada Bupati, dan berjanji akan membantu mengkomunikasikan kepada semua SKPD terkait agar segera menindak lanjuti  pemecahan permasalahan tersebut. Demikian dikatakanya saat mewakili Bupati saat penutupan kunjungan VKN..

Di Desa Sikunang sendiri menurut Kepala Desanya mengatakan banyak kendala yang perlu penanganan. Khusus yang urgen saat ini adalah tentang cita- cita warganya untuk memiliki balai Desa sebagai pusat kontrol dan kendali berbagai kegiatan masyarakatnya. Namun tidak ada lahan yang bisa digunakan. "Ada lahan namun itu milik geodipa", katanya. Dari hal tersebut pihaknya meminta kepada pemda untuk memberikan solusi.

Samsul meminta kepada Kades Sikunang untuk proaktif dengan Pemda dalam hal ini Asisiten I melalui Bagian Pemerintahan dan berkoordinasi dengan Badan Petanahan Nasional sesui mekanisme yang ada guna pemakaian lahan yang dipinjamkan oleh Geodipa. "Pak Kades silahkan proaktif melalui Bagian Pemerintahan agar dikunikasikan ke BPN serta instansi terkait lainya, bagaimana prosedur aturan dan syaratnya silahkan diikuti, setelah ada hitam diatas putih bukti peminjaman tanah tersebut segera di anggarkan melalui APBDesnya, sehingga Pak Kades hanya mencatat bahwa Aset tanah milik geodipa dan aset bangunan fisik milik Desa", tegasnya.

Begitu juga Desa Pucung Wetan Kecamatan Sukoharjo berharap ada solusi juga terkait Desa mereka yang masuk kategori Tertinggal. Selain itu juga dari sektor perkebunan salak, baik dari kestabilan harga saat panen, jalur pemasaran maupun infra struktur berupa akses jalan Kabupaten yang perlu penanganan segera.

Terkait hal tersebut Samsul kembali mengatakan akan mengkomunikasikan dengan Instansi terkait. Salak yang sudah memiliki Label atau sertifikasi organik ini harus diakui dalam arti branded harus dipatenkan dan dipertahankan agar tetap menjadi milik Wonosobo. Samsul juga minta kepada Kades Pucung Wetan agar mengajak masyarakatnya untuk berpendidikan yang berkualitas, dengan menjalain koordinasi melalui para Kyai lewat khotbah jumat, pengajian dan melalui tokoh Agama dan tokoh masyarakat yang lain.

Samsul sampaikan apresisiasi dan ucapkan terima kasih kepada Pimpinan Kegiatan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN), Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II (dua) Kementerian PUPR beserta rombongan yang telah memilih Wonosono sebagai salah satu tempat untuk kegiatan ini, dengan turun ke lapangan dan meninjau langsung suasan yang ada di Wonosobo ini. Sehingga dapat menggali berbagai hal disana.