
Untuk Menumbuhkan Daya Saing Daerah RKPD 2023 Fokus Tingkatkan Kualitas SDM, Infrastruktur, dan Ekonomi
Guna mewujudkan Wonosobo yang berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023 akan fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, dan ekonomi. Salah satunya dengan melakukan perbaikan tata Kelola pemerintahan yang lebih baik lagi, yaitu menuntaskan permasalahan anak tidak sekolah, stunting, dan kemiskinan yang dinilai masih tinggi. Ditargetkan, tahun 2024 semua problematika tersebut bisa selesai dan tuntas, ungkap Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Selasa, (29/3) di Pendopo Selatan, saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Wonosobo Tahun 2022.
“Target 2024 berbagai permasalahan Pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan harus bisa diselesaikan secara tuntas, untuk itu kami akan berusaha semaksimal mungkin dengan merealisasikan RKPD 2023 dengan lebih baik lagi,” ungkapnya
Selaras dengan Afif, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo menyampaikan, alasan RKPD 2023 berfokus pada kualitas SDM, infrastruktur, dan ekonomi mengingat angka Indeks Pembangunan manusia (IPM) Wonosobo masih diangka 68,43% atau di bawah Provinsi Jawa Tengah dan nasional. Angka kemiskinan dikisaran 17,67%, namun berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi yaitu diangka 3,68%. Menurutnya, masih adanya kasus kemiskinan ektrim di 25 desa di 5 kecamatan, yaitu di kecamatan Mojotengah, Kertek, Kalikajar, Sapuran, dan Kepil yang harus segera diatasi.
Selain itu, jelas Andang, capaian pendapatan melebihi target sebesar 104, 29% pada 2021. Adapun indikator pelaksanaan program sesuai RPJMD 2021 masuk kategori sangat tinggi sebanyak 278 atau 58, 40% sedangkan sangat rendah sebesar 76 atau 15, 97%.
Untuk target indikator makro tujuan 2023 Kabupaten Wonosobo, indeks kerukunan umat beragama sebesar 72,29%, indeks demokrasi 93,68%, indeks pembangunan manusia 69,72%, angka kemiskinan 15,62-14,75%, pertumbuhan ekonomi 3,50-4,50%, indeks birokrasi 67,00 poin, Indeks infrastruktur wilayah 62,09 poin, indeks perkembangan wilayah 0,65 poin, indeks resiko bencana sebesar 116.00 poin, indeks pengelolaan sampah 67,25 poin, dan indeks kualitas lingkungan hidup 67,25 poin.
Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo menambahkan, berdasarkan usulan aspirasi masyarakat yang masuk dalam lembaga DPRD, antara lain rehabilitasi jalan, penerangan jalan umum, penataan lingkungan, pembangunan penyediaan air minum, pembangunan gedung pertemuan, pembangunan jalan antar desa, pembangunan sanitasi, pembangunan irigasi, pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik, pembangunan RTLH, dan pembangunan jalan usaha tani masuk ke dalam RKPD 2023.
Kepala Bidang Risbang Bappeda Jawa Tengah, Tri Yuni Atmojo menyebut, sasaran dan prioritas pembangunan daerah Jateng 2023 fokus pada penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM dan daya saing ekonomi, peningkatan keselamatan berusaha peningkatan keselamatan berusaha, keberlanjutan pembangunan dan memperhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian, dan tata Kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Wonosobo, Cuk Siswanto menyampaikan metode pelaksanaan kegiatan Musrenbang 2022 ini dilaksanakan secara hybrid dengan diikuti peserta sekitar 450 orang, terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Forkompimda, Sekda, 14 perwakilan OPD, Camat se-Wonosobo, perwakilan organisasi dan lembaga kemasyarakatan, serta paguyuban masyarakat. Cuk Siswanto mengaku terdapat 263 usulan lembaga dan masyarakat yang sudah masuk.
Dijelaskan, 9 Februari 2021 telah dilakukan Forum Komunikasi Publik, dilanjutkan Musrenbang Kecamatan 9 sampai 18 Februari, penyusunan renja pada 14 sampai 18 Februari, Musrenbang Perempuan pada 10 Maret dan forum Perangkat Daerah 2 sampai 10 Maret 2022.