Ungkap Pentingnya Keterbukaan Informasi dan Pemanfaatan Media Digital, UIN Walisongo Semarang Gelar FGD
Dalam upaya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya keterbukaan informasi publik dan bagaimana memanfaatkan media digital untuk mengakses informasi secara efektif, tim pengabdian masyarakat dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Literasi Digital sebagai Upaya Optimalisasi Media Informasi dan Promosi Potensi Desa”.
Bertempat di Gedung Madrasah Diniyah Nurul Hidayah, Mlandi Garung, Sabtu (8/6/2024), acara tersebut merupakan kolaborasi dari dosen dan mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Ketua Tim Pengabdian, Nilna Ni’mah mengungkapkan, literasi digital yang kuat merupakan kunci untuk mengoptimalkan media informasi dan promosi potensi desa, sehingga masyarakat bisa lebih mandiri dalam mengelola dan menyebarkan informasi yang bermanfaat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo, Fahmi Hidayat menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik sebagai landasan utama dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Menurutnya, keterbukaan informasi adalah hak setiap warga negara dan menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakan akses yang mudah dan transparan terhadap informasi publik. Fahmi juga menyoroti bahwa teknologi digital memberikan peluang besar bagi pemerintah untuk meningkatkan layanan informasi kepada masyarakat.
Fahmi menambahkan, media digital memungkinkan informasi publik dapat diakses dengan cepat dan efisien. Oleh karena itu, kebijakan keterbukaan informasi harus adaptif terhadap perkembangan teknologi. Pemanfaatan website resmi, media sosial, dan aplikasi mobile sebagai sarana untuk menyebarkan informasi publik secara luas dan real-time menjadi sangat penting. Namun, dalam keterbukaan informasi, perlindungan data pribadi warga tetap harus dijaga agar tidak melanggar privasi individu.
Fahmi mengungkapkan, pentingnya pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung implementasi kebijakan keterbukaan informasi. Fahmi berharap, kegiatan itu dapat menjadi langkah awal yang baik dalam membangun literasi digital yang kuat di desa-desa, terutama dalam mendukung keterbukaan informasi dan mempromosikan potensi lokal secara optimal.