TMMD Memantik Semangat Keswadayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Selain meningkatkan pembangunan di pedesaan, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) juga memiliki peran strategis dalam memantik semangat keswadayaan dan pemberdayaan masyarakat desa secara nyata.
Sebagaimana disampaikan Plt. Bupati Wonosobo Muhammad Albar saat membuka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV Tahun Anggaran 2024 di Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar, Rabu, (2/10/2024).
"TMMD bukan hanya sekedar program pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga menjadi momentum untuk membangkitkan semangat gotong royong dan pemberdayaan masyarakat. Ini merupakan wujud nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam mengatasi tantangan pembangunan di desa," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, TMMD wujud nyata sinergisme antara TNI, Pemerintah Kabupaten, Desa, dan masyarakat, guna mengakselerasi kemajuan pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan memajukan masyarakat. Selain itu juga sebagai media mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat, mempererat kerukunan di tengah masyarakat, juga berdampak secara nyata dalam pengembangan kawasan pedesaan di Desa Jojogan dan sekitarnya.
“Kebersamaan dan kegotongroyongan yang terbangun diharapkan mampu memperkokoh kesatuan dan persatuan, yang menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan dan dinamika kebangsaan kedepan,” tuturnya.
Program TMMD dilaksanakan, mulai dari pembangunan fisik hingga kegiatan non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, pendidikan, serta pelatihan ketrampilan bagi warga desa. Untuk itu, program ini tidak hanya memberi dampak pada peningkatan kualitas infrastruktur desa, tetapi juga pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam membangun desanya sendiri secara berkelanjutan.
"Partisipasi aktif warga sangat dibutuhkan, karena hasil dari kegiatan ini bukan untuk jangka pendek, tetapi untuk masa depan desa yang lebih baik," tambah Plt. Bupati.
Sementara itu, Dandim 0707/ Wonosobo Letkol Inf Helmy melaporkan, target kegiatan TMMD meliputi, pembuatan badan jalan sepanjang 750 meter dengan lebar 3,5 meter telah rampung 100%. Yang menghubungkan Desa Jojogan dengan Desa Parikesit.
Selain itu, pembuatan senderan sepanjang 544 meter dan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga menjadi bagian dari sasaran TMMD yang berlangsung selama satu bulan ini.
“Pembangunan baik fisik maupun non fisik yang dilaksanakan selama TMMD berlangsung, saya harap dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya sehingga dampak positifnya betul-betul dapat dirasakan masyarakat setempat,” jelasnya.
Pemilihan lokasi yang menitikberatkan pada pentingnya akses jalan yang baik dan aman dinilai sangat tepat, sehingga mampu memperlancar mobilisasi pertanian berupa sayuran dan hasil perkebunan sehingga dapat terwujud efisiensi. Juga memperlancar mobilitas antar kampung dan mempermudah akses ke pusat pemerintahan, layanan kesehatan, dan pusat kegiatan.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Wonosobo, terutama di wilayah Desa Jojogan dan Kecamatan Kejajar.