Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Wonosobo, Pemerintah Daerah Launching Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Menyambut Kebijakan Pemerintah Pusat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, Pemerintah Daerah Wonosobo turut melakukan tranformasi pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer.
Integrasi pelayanan kesehatan ini merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Bertempat di Hotel Dafam Wonosobo kegiatan Launching Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) dilakukan secara Hybrid, Dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Wonosobo Drs. Muhammad Albar, MM didampingi Sekretaris Daerah Wonosobo, Drs. One Andang Wardoyo, M.Si dan diikuti oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D. secara daring, Kamis (13/6/2024).
Dalam Sambutannya Wakil Bupati Albar menyampaikan bahwa Pembangunan dibidang kesehatan merupakan sebuah sektor pembangunan esensial, sehingga perbaikan demi perbaikan harus terus dilakukan demi terciptanya pelayanan yang memudahkan masyarakat.
"Melalui integrasi sistem ini, harapannya dapat menjawab permasalahan yang dialami oleh masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan primer, sehingga kami dapat lebih mendekatkan layanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wabup Albar menekankan bahwa tidak hanya puskesmas saja yang memiliki peran sebagai penanggung jawab masalah kesehatan di wilayah kerjanya, tetapi Pemerintah Desa/Kelurahan, juga dapat mendukung dan membersamai pelasanaan kebijakan ini, khususnya dalam pelaksanaannya, sehingga dengan komitmen bersama ini akan semakin kuat dengan aktifnya Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) di tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader.
"Puskesmas dan posyandu memang memiliki peran penting dalam ILP yang komprehensif dan terpadu, melalui berbagai layanan preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat namun demikian Saya juga meminta kepada Pemerintah Desa/Kelurahan, untuk dapat mendukung dan membersamai pelasanaan kebijakan ini, khususnya dalam pelaksanaannya, kader kesehatan dan kader posyandu yang merupakan unsur masyarakat, akan bertugas bersama petugas kesehatan (perawat dan bidan), baik di puskesmas pembantu maupun di posyandu," tegas Albar.
Sementara itu, secara daring Wamenkes Dante Saksono menyampaikan paparannya bahwa untuk mencapai sebuah pelayanan yang berkualitas, kehidupan yang produktif hingga pembiayaan kesehatan yang lebih bagus maka diterapkanya sistem Integrasi layanan primer pada layanan kesehatan nasional.
"Tentu, untuk mencapai semua itu, perlu sebuah dukungan dan kerjasama antar Pemerintah Pusat dan Daerah dalam rangka menjamin keberlangsungan pelayanan secara baik," terangnya.
Sampai dengan April tahun 2024 terdapat 746 Puskesmas dari target 4072 Puskesmas yang sudah menerapkan ILP, sedangkan dalam Provinsi Jawa Tengah dari 881 Puskesmas baru sekitar 352 Puskesmas yang diharapkan dapat menerapkan ILP pada Tahun 2024 ini. Sejauh pendataan yang ada di Jawa Tengah baru sekitar 6 Puskesmas yang sudah menjalankan diantaranya berada pada Kabupaten Boyolali, Kendal dan Kota Semarang
"Saya berharap ini menjadi perhatian kita bersama, dengan diLaunchinya ILP ini menjadi momentum yang sangat baik bagi akselerasi ILP di seluruh Puskesmas, mudah-mudahan Wonosobo dapat menerapkan ILP ini dengan baik di Puskesmasnya menyusul Kabupaten Boyolali, Kendal dan Kota Semarang yang sudah lebih dulu melaksanakan sistem ini," imbuh Dante.
Sumber : PROKOMPIM Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo