
Tingkatkan Eksistensi Organisasi Sipil dalam Pembangunan, Kita Institute Gelar Festival OMS
KITA Institute menyelenggarakan Festival Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), Kamis (6/7/2023) di Gedung Sasana Adipura. Hal ini, sebagai upaya meningkatkan eksistensi organisasi masyarakat sipil agar mampu meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan daerah dan menghadirkan sistem collaborative governance atau pemerintahan yang mengedepankan pemenuhan tujuan melalui kolaborasi antar organisasi.
Mengingat, pembangunan pada esensinya merupakan upaya yang dilakukan terus-menerus, guna menciptakan kesejahteraan seluruh elemen masyarakat. Sehingga, dalam prosesnyamembutuhkan aspirasi seluruh elemen masyarakat sebagai salah satu input utama mewujudkan pembangunan yang merata untuk menghasilkan produk pembangunan yang tepat guna.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo dalam arahannya menegaskan, spektrum pembangunan sangatlah luas dan tidak lagi hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi butuhdukungan dari masyarakat, dengan kata lain Government kolaboratif. Termasuk diantaranya memperhatikan aspek responsif gender, serta harus memperhatikan Gender Equality and Social Inclusion (GESI), untuk mewadahi perbedaan gender dan kebutuhan khusus masyarakat.
Demikian pula dengan keterlibatan berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok rentan, perempuan, anak, dan disabilitas, dalam proses pengambilan kebijakan terkait pembangunan yang harus diaktifkan, sehingga aspirasi dan kebutuhan masyarakat dapat diakomodir secarakomperehensif.
Lebih lanjut disampaikan, organisasi masyarakat sipil dalam penentuan kebijakan publik pun menempati posisi yang strategis dalam memastikan kebijakan untuk menjangkau seluruh kebutuhan masyarakat. Sehingga, diharapkan melalui kegiatan ini mampu menjadi pemantik diskusi yang hangat dan komunikatif. Seluruh peserta berkesempatanmenyampaikan pandangannya terkait pembangunan, dan berpartisipasi dalam perencanaan, formulasi, pelaksanaan, monitoring, hingga evaluasi kebijakan dan program pembangunan.
“Saya mewakili bupati menyampaikan selamat atas tuntasnya pelaksanaan masa pembelajaran Sekolah Partisipasi 2022/2023. Kami harap selesainya Sekolah Partisipasi mampu secara riil meningkatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali, mulai proses perencanaan hingga akses pemanfaatan hasil pembangunan di Wonosobo, sehingga hasilpembangunan dapat dirasakan secara adil, merata, dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat, termasuk kaum perempuan, anak, pemuda, dan penyandang disabilitas,” harapnya.
Selain itu, ujar Andang, pelibatan OMS di Kabupaten Wonosobo dalam pembangunan sudah jelas terlihat. Mengingat, OMS sudah dilibatkan dari mulai perencanaan, implementasi dan beberapa kegiatan monitoring serta evaluasi.
Sementara itu, Direktur KITA Institute Eka Munfarida Irfiani menambahkan, dalam rangkaian kegiatan penyelenggaraan Festival Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) 2023 Kabupaten Wonosobo, Kita Institute menyelenggarakan berbagai kegiatan diantaranya Sekolah Partisipasi,Lomba Cipta Menu makanan sehat berbahan dasar ubi, singkong dan talas, Diskusi Publik Memperkuat Posisioning OMS dalam Penentuan Kebijakan Publik, dan Seminar dengan tema “Pemilu 2024 dan Upaya Mengatasi Permasalahan/Tantangan Daerah”.
“Festival dengan tema ‘Menggali informasi, mengembangkan partisipasi, memperkuat demokrasi’ ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi OMS untuk saling berbagi, berkolaborasi, dan belajar satu sama lain. Ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan OMS dan mengetahui lebih lanjut tentang pekerjaan mereka. Selain itu, festival ini juga akan mempromosikan nilai-nilai seperti keadilan, demokrasi, dan partisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat,” jelas Eka.
Menurut Eka, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) memainkan peran yang sangat vital dalam mencapai tujuan ini. Namun, sering kali, OMS tidak sepenuhnya dikenal oleh masyarakat, dan eksistensinya tidak terlihat secara luas. Inilah alasan mengapa kami mengadakan Festival Organisasi Masyarakat Sipil hari ini, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap peran OMS dan kontribusinya yang tak ternilai.
“Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama dari kalangan perempuan, orang muda, dan disabilitas di tiga wilayah model yakni Kecamatan Wonosobo, Garung, dan Kaliwiro; maka kami telah dilaksanakan proses pembelajaran bagi masyarakat melalui Sekolah Partisipasi. Setelah agenda kegiatan Sekolah Partisipasi terlaksana maka para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang mereka peroleh untuk meningkatkan partisipasi dan kontribusi mereka pada pembangunan desa masing-masing, dengan menggunakan konsep kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah desa.
Pada kesempatan yang sama, penguatan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) perlu dilakukan agar OMS memiliki posisioning yang bagus sehingga mampu berkolaborasi dengan pemerintah dalam menentukan kebijakan publik.