
Susun Laporan Evaluasi Pilkada Tahun 2024, KPU Wonosobo Gelar FGD
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonosobo, Provinsi Tengah, menggelar Forum Grup Discussion (FGD) pada Rabu (19/2/2025), bertujuan untuk menampung saran dan masukan sebagai bahan evaluasi dari pelaksanaan Pilkada 2024 yang lalu.
Diskusi itu dilaksanakan di Hotel Surya Asia di Wonosobo dan dihadiri oleh perwakilan peserta Pilkada, pemantau Pilkada, Bawaslu, Kesbangpol, pers, mantan PPK Kecamatan serta berbagai stakeholder lainnya.
Ketua KPU Wonosobo, Ruliawan, dalam sambutannya membuka diskusi tersebut dengan menyampaikan harapannya agar seluruh pihak memberikan masukan yang konstruktif untuk perbaikan pelaksanaan Pilkada di masa mendatang. “Kami minta masukan dan saran dari setiap stakeholder, dari para peserta Pilkada, pemantau Pemilu, Bawaslu, rekan-rekan pers, dan yang lainnya agar ke depan kita dapat melaksanakan Pilkada yang lebih baik,” ujarnya.
Hadir menjadi narasumber untuk pengantar diskusi adalah Ikhwanudin, pemerhati dan pemantau Pemilu sejak tahun 1999, mantan anggota KPU Kabupaten Batang dan juga mantan anggota KPU Provinsi Jawa Tengah dan Asma Khozin mantan ketua KPU Wonosobo periode tahun 2019-2023.
Dalam paparannya Ikhwanudin secara umum menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pilkada Tahun 2024 sudah berjalan dengan baik, beberapa catatan teknis disampaikan diantaranya menyoroti hal Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih yang kerap kali menjadi masalah. Ikhwan menyoroti banyaknya pemilih yang belum memiliki atau melakukan perekaman KTP.
“Saya mendorong KPU, Bawaslu untuk melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan Disdukcapil. Lakukan inovasi-inovasi untuk menjemput bola, sangat disayangkan calon-calon pemilih yang terhambat dan tidak bisa menggunakan hak pilihnya hanya karena persoalan administratif,” ujar Ikhwanudin.
Pernyataan menarik juga datang dari mantan ketua KPU Wonosobo, Asma Khozin. Ia menyoroti soal sosialisasi yang dilakukan selama penyelenggaraan Pilkada, asma menyarankan KPU Wonosobo untuk melakukan terobosan-terobosan cara baru melakukan sosialisasi lewat ruang digital. “apalagi ditengah isu-isu efisiensi seperti saat ini, saya mendorong KPU banyak melakukan sosialisasi lewat media digital, dengan biaya yang lebih murah, namun jangkauan warga yang menerima informasi lebih luas,” saran Asma.
Selama sesi diskusi, seluruh saran dan masukan yang disampaikan dicatat oleh KPU Wonosobo dan akan diteruskan ke KPU Provinsi sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki penyelenggaraan Pilkada di masa depan.
Dengan adanya masukan-masukan konstruktif ini, diharapkan penyelenggaraan Pilkada berikutnya dapat berlangsung lebih baik, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (YAZ/Diskominfo)