Semangat Perubahan Kartini, Relevan dengan Upaya Pencegahan Stunting
R.A. Kartini adalah simbol emansipasi perempuan di Indonesia. Semangatnya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan, tetap relevan hingga hari ini.
Hal ini, selaras dengan yang disampikan Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, Kristiana Dewi, saat Resepsi Puncak Peringatan ke-145 Hari Kartini Kabupaten Wonosobo 2024 & Seminar Kartini Muda Cegah Stunting di Pendopo Bupati Wonosobo, Jum’at (17/5/2024).
“Apresiasi setinggi-tingginya atas segala kiprah yang telah dilakukan oleh perempuan-perempuan hebat di Kabupaten Wonosobo. Hingga kini, kita dapat melihat bahwa nilai-nilai yang dianut R.A. Kartini masih terus relevan dan berdampak dalam masyarakat kita,” kata Dewi saat membacakan sambutan arahan Bupati Wonosobo.
Menurutnya, mengadopsi semangat perubahan Kartini dalam upaya pencegahan stunting berarti mengambil langkah-langkah proaktif dan inovatif dalam mengatasi masalah gizi di Wonosobo. Kartini muda harus dilibatkan dalam setiap tahap upaya pencegahan stunting, mulai dari edukasi, pemberdayaan, hingga pelaksanaan program-program kesehatan di masyarakat.
Dengan semangat dan nilai-nilai Kartini, kita dapat membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas. Perjuangan Kartini dalam mengangkat derajat perempuan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berusaha mengatasi tantangan kesehatan yang dihadapi anak-anak Indonesia hari ini dan di masa depan.
Lebih lanjut, ditengah berbagai progresivitas yang dilakukan oleh kaum perempuan, masih ada tantangan-tantangan yang harus dientaskan, khususnya terkait kesenjangan gender. “Saya mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat, baik Perangkat Daerah, organisasi perempuan, hingga komunitas dalam masyarakat, untuk secara proaktif menggandeng berbagai pihak potensial guna mengentaskan tantangan berbasis gender di Wonosobo,” pungkasnya.
Sementara itu dalam acara seminar, Ketua TP PKK Wonosobo Dyah Afif Nurhidayat menyampaikan, berbagai pandangan mengenai peran Kartini muda dalam berbagai konteks upaya pencegahan stunting, salah satunya, pendidikan dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya gizi yang baik, adalah langkah awal yang krusial dalam pencegahan stunting.
“Dengan membekali ibu-ibu muda dan calon ibu dengan pengetahuan tentang nutrisi, pentingnya ASI, serta kesehatan reproduksi, kita dapat mencegah kasus stunting sejak dini. Pencegahan stunting memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor kesehatan, pendidikan, dan masyarakat. Perempuan muda dapat menjadi pemimpin dan penggerak dalam kolaborasi ini, mengorganisir program-program kesehatan dan edukasi gizi di lingkungan mereka,” paparnya.
Dyah menambahkan, Pemberdayaan perempuan di komunitas kesehatan dan gizi adalah salah satu kunci utama. Dengan meningkatkan kapasitas para ibu dalam mengelola gizi keluarga dan menyediakan makanan yang sehat, kita dapat mencegah stunting secara efektif
“Upaya pencegahan stunting harus berfokus pada solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Ini termasuk membangun sistem kesehatan yang kuat, memastikan ketersediaan pangan bergizi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak-anak secara berkelanjutan,” tutupnya.
Sementara itu, ketua Pelaksana Peringatan Hari Kartini yang sekaligus Ketua Bhayangkari Wonosobo, Naomi Dony Sardi L menjelaskan, dengan mengadakan puncak kegiatan peringatan Hari Kartini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai peran penting perempuan dalam pembangunan bangsa.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong perempuan Wonosobo untuk terus berjuang mencapai kesetaraan dan kesejahteraan yang lebih baik, sebagaimana yang dicita-citakan oleh R.A. Kartini.
“Puncak kegiatan peringatan Hari Kartini, yang diadakan setelah serangkaian kegiatan oleh berbagai organisasi perempuan dan instansi masing-masing,” paparnya.
Dengan mengadakan "Seminar Kartini Muda Cegah Stunting," diharapkan semangat perubahan dan pemberdayaan yang diusung oleh R.A. Kartini dapat diwujudkan dalam aksi nyata yang relevan dengan tantangan zaman sekarang. Seminar ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga langkah konkret dalam membangun masa depan yang lebih sehat dan berkualitas untuk generasi mendatang.