Pemkab Wonosobo Percepat Pemerataan Akses Internet, Desa Diminta Kirim Data Blank Spot
Dalam upaya memperluas dan memeratakan akses internet hingga pelosok desa, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) melakukan pendataan kondisi sinyal seluler di seluruh desa dan kelurahan. Pendataan ini menjadi langkah awal untuk memetakan area yang mengalami kesulitan sinyal hingga wilayah yang benar-benar tidak terjangkau layanan seluler (blank spot).
Sebagai tindak lanjut, Diskominfo Wonosobo mengundang pemerintah desa dan kelurahan untuk mengikuti rapat daring pada Selasa, 9 Desember 2025, guna menyampaikan mekanisme dan urgensi pendataan. Kepala Bidang Informatika Diskominfo, Sugeng Riyadi, menjelaskan bahwa data dari desa sangat penting sebagai dasar pengajuan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) kepada ISP nasional (Internet Service Provider) yang bekerja sama dengan pemerintah. Harapannya, seluruh kepala desa dapat mengisi data secara lengkap dan akurat, termasuk titik koordinat lokasi, agar pemerintah memiliki gambaran kondisi nyata di lapangan.
Saat ini, Diskominfo juga terus memantau persebaran menara seluler yang dinilai belum merata. Kondisi tersebut menyebabkan masih banyak titik blank spot, terutama di dusun yang jauh dari pusat desa. Karena itu, desa diminta membantu pendataan hingga tingkat dusun, untuk memastikan data benar-benar sesuai kondisi riil dan segera mengirim data yang diminta. Pendataan ini sekaligus diharapkan mampu menarik minat penyedia layanan (ISP) nasional untuk membangun menara BTS baru di Wonosobo, terutama di lokasi prioritas yang hingga kini belum terjangkau jaringan.
Dengan sinyal yang lebih merata, Pemkab Wonosobo berharap akses informasi dan layanan digital dapat dirasakan secara adil oleh seluruh masyarakat. Pemerataan dan peningkatan kualitas jaringan ini bukan hanya membuka akses komunikasi yang lebih cepat, tetapi juga mendorong kelancaran pelayanan publik, kemajuan pendidikan, serta aktivitas ekonomi digital di tingkat desa.