![Pantau Pelaksanaan Program Stunting, Tim Setwapres Kujungi Wonosobo](https://diskominfo.wonosobokab.go.id/uploads/kominfo.png)
Pantau Pelaksanaan Program Stunting, Tim Setwapres Kujungi Wonosobo
Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI melakukan monitoring pelaksanaan program Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S), di Kabupaten Wonosobo, Kamis (13/2/2025) hingga Jum’at (14/2/2025).
Saat menerima kunjungan, Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo, berharap dari kunjungan ini menghasilkan regulasi atau rekomendasi yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Kunjungan ini tentunya membawa dampak positif terhadap penanggulangan stunting di Kabupaten Wonosobo, dengan kolaborasi multisektor yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa akan mempercepat upaya penurunan angka stunting,” ujar Andang.
Tegas Andang, Pemkab Wonosobo terus menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan berbagai program penurunan stunting. Berbagai skema dan program pentahelix, seperti Desa Binaan, Tim Pendamping Keluarga, serta optimalisasi layanan kesehatan dan keluarga berencana, telah dilaksanakan.
Selain itu, Pemkab Wonosobo juga telah melibatkan berbagai pihak melalui kolaborasi anggaran dari APBD, APBDes, pihak ketiga, serta praktik baik dari yayasan Diaspora Wonosobo.
“Kami berharap agar monitoring dan evaluasi (Monev) ini dapat dilakukan secara komprehensif dan objektif. Dengan demikian, kami dapat mengetahui kelemahan yang perlu diperbaiki dalam upaya penanganan stunting di Wonosobo. Terlebih, Bupati dan Wakil Bupati sangat konsen dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk Indonesia Emas,” tambahnya.
Setwapres dapat memberikan wawasan dan masukan berharga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah ini, serta memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi di lapangan.
Sementara itu, Ketua Tim Setwapres Angela Shinta Puspitasari menjelaskan, kunjungan ini untuk memastikan efektivitas program di lapangan.
“Kami ingin melihat bagaimana proses percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Wonosobo, bagaimana anggaran digunakan, dan dampaknya terhadap masyarakat. Sehingga kunjungan ini dapat menghasilkan rekomendasi yang tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujar Angela.
Sebagai bagian dari pemantauan, tim Setwapres akan mengunjungi beberapa lokasi di Kabupaten Wonosobo, termasuk Desa Sikunang dan Posyandu di Kecamatan Kejajar. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mempelajari lebih dalam mengenai efektivitas intervensi stunting yang telah dilakukan.
“Sebelumnya, program lebih fokus melakukan intervensi terhadap anak yang sudah mengalami stunting. Namun, kami menyadari bahwa intervensi yang lebih tepat adalah kepada anak-anak yang memiliki gejala stunting. Kami ingin belajar bersama dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, mengidentifikasi permasalahan yang ada, dan mendapatkan gambaran faktual mengenai pelaksanaan program di lapangan,” Jelasnya.
Tim Setwapres menekankan pentingnya komunikasi terbuka dalam proses pemantauan, dengan harapan informasi yang disampaikan dapat menggambarkan kondisi nyata di lapangan, sehingga rekomendasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi.
Secara teknis, pemantauan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok anggaran, yang akan memfokuskan pada optimalisasi pengelolaan anggaran dan efektivitas program. Setwapres juga memaparkan pentingnya pembacaan dan penggunaan data seperti SKI (Survei Kesehatan Indonesia) dan EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sebagai dasar dalam perencanaan dan evaluasi program.