Menko PMK Apresiasi Penurunan Angka Kemiskinan Kabupaten Wonosobo
Admin Kamis, 22 Agustus 2024 pukul 10.19 WIB
111 views | Share:

Menko PMK Apresiasi Penurunan Angka Kemiskinan Kabupaten Wonosobo

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Wonosobo berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sebesar 0,3 persen.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo mengatakan, tahun 2024 angka kemiskinan Wonosobo turun dari 1,5 persen di tahun 2023 menjadi 1,2 persen di tahun 2024.

"Rapat penanganan kemiskinan eksterem di Kemenko PMK, hari Rabu kemarin yang dipimpin oleh Pak Menteri Muhajir Efendi, alhamdulillah Wonosobo mendapatkan apresiasi yang bagus terkait upaya penanganan kemiskinan ekstremnya. Sehingga tahun 2024 bisa menurunkan angkanya dari 1,5 persen jadi 1,2 persen," ucapnya, Kamis (22/8/2024).

Andang menyebut, penurunan angka kemiskinan ekstrem Wonosobo belum bisa mencapai target nasional sampai 0,5 persen tahun 2024. Namun ia optimis masih ada waktu untuk terus mengejar target nasional di tahun ini.

"Masih ada waktu nanti pada September akan dilakukan survei sehingga pemerintah kabupaten bisa lebih siap mengejar kekurangan yang ada, menambal sana sini. Termasuk mengefektifkan penggunaan anggaran," jelasnya.

Andang juga menyampaikan beberapa pesan yang disampaikan Menteri Muhadjir Effendy pada pertemuan rapat lalu. Menteri menyampaikan perlu adanya perbaikan politik anggaran di daerah baik tingkat desa maupun di tingkat kabupaten dan provinsi.

Perbaikan politik anggaran itu untuk lebih fokus pada penanganan kemiskinan ekstrem mulai dari anak tidak sekolah, rumah tidak layak huni, pemenuhan air bersih dan sanitasi.

"Kemudian sarana prasarana yang lainnya yang tidak kalah penting. Sehingga pemerintah kabupaten/kota harus memastikan bahwa dana desa itu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada utamanya yang BLT DD, Padat Karya TD dan lain sebagainya itu untuk bisa dioptimalkan," bebernya.


(Sumber : tribunjateng.com/ima)