Melawan Hoax, Pemilih Pemula Di Wonosobo Dibekali Literasi Digital
Maraknya berita hoax, utamanya menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bekerja sama dengan tim Tular Nalar menggelar Pelatihan Literasi Digital "Sekolah Kebangsaan" di MAN 1 Wonosobo, Rabu (23/10/2024). Hal ini, dilaksanakan sebagai upaya membetengi pemilih pemula agar tidak terjebak pada informasi yang salah atau fitnah.
Koordinator Wilayah Mafindo Wonosobo, Astin Meiningsih menjelaskan, Sekolah Kebangsaan bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada para peserta tentang bahaya hoax, khususnya yang berkaitan dengan pemilu.
“Mereka diperkenalkan dengan konsep "3 Kacau", yakni kacau isi, kacau diri, dan kacau emosi, yang sering digunakan dalam penyebaran hoax. Selain itu, pelatihan ini juga membekali peserta dengan teknik mendeteksi hoax, yang sering kali menyasar informasi seputar pemilu,” paparnya.
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini, jelas Mei, adalah Focus Group Discussion (FGD), dimana Setiap 10 peserta didampingi oleh 1 fasilitator untuk memaksimalkan penyampaian materi dan menumbuhkan nalar kritis. Sehingga, pemilih pemula, dapat lebih tahan terhadap serangan hoax yang diprediksi akan semakin masif menjelang pilkada, juga membuka wawasan agar bijak menggunakan media digital.
Mafindo berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat guna memperkuat daya tahan terhadap penyebaran berita bohong di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Wonosobo, Sunaryo menegaskan komitmennya untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga cerdas dalam menggunakan teknologi. Untuk itu, literasi digital menjadi keterampilan yang wajib dimiliki generasi saat ini.
Harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada siswa mengenai pentingnya verifikasi informasi dan cara menggunakan internet dengan bijak. Sehingga dapat menjadi generasi yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai informasi di dunia maya.
“Sekolah kebangsaan yang menitik beratkan program Literasi Digital ini, sebagai upaya mengedukasi dan membangkitkan nalar kritis para pemilih pemula dalam menghadapi Pilkada serentak 2024,” pungkasnya.