Mafindo dan Diskominfo gelar FGD Literasi Digital untuk Lansia
Program Tular Nalar yang diselenggarakan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bekerjasama dengan Google dan Dinas Kominfo Wonosobo diawali dengan Focus Group Discusion (FGD) bagi warga lanjut usia (lansia) Kamis, (10/02) di Pendopo Utara.
Dalam acara FGD yang bertajuk Warga Lansia Cakap Digital, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, karena Kabupaten Wonosobo dipilih sebagai tempat pertama dari 25 kabupaten kota se Indonesia dalam penyelenggaraan FGD Tukar Nalar bagi warga Lansia.
“Saya ajak semua elemen peduli dan manaruh perhatian lebih kepada kaum Lanjut usia, karena diera digital saat ini banyak dari mereka yang aktif sebagai pengguna media sosial. Tapi karena kurangnya literasi digital tidak sedikit lansia yang terjebak atau menjadi korban kejahatan lewat media sosial, seperti penipuan, terpapar berita bohong atau turut menyebarkan informasi yang salah tanpa adanya filter dan di bagikan ke teman sesama lansia,” ungkap Afif.
Lansia sebagai warga rentan digital, yang selama ini belum tersentuh literasi digital, dengan kegiatan FGD semacam ini akan sangat membawa manfaat yang sangat besar, sehingga Pemerintah Daerah akan terus mensuport atas hasil dan tindaklanjutnya. “Tugas Pemkab Wonosobo, menyelesaikan persoalan yang muncul secara personal melalui aksi kerjasama dengan Mafindo yang sudah disusun dan ditindaklanjuti secara matang sehingga kaum lansia mampu menggunakan media sosial dengan bijak serta memanfaatkan sebaik mungkin,” tutur Afif setelah menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Mafindo tentang Kerja Sama Edukasi Literasi Digital Bagi Kelompok Rentan untuk 5 tahun ke depan.
Senada dengan Afif, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengungkapkan, FGD merupakan momentum penting dalam upaya meningkatkan literasi digital bagi kaum lansia, sebab dewasa ini banyaknya lansia di Wonosobo yang terkena pengaruh negatif melalui media sosial, contohnya keengganan untuk divaksin karena kalau vaksin kabarnya buruk bagi tubuh. “Lansia sangat rentan akan tindak kejahatan menggunakan sarana digital, walau tidak semua pengguna android tapi pengaruh keluarga dan lingkungan sekitar juga cukup besar, dengan adanya penguatan literasi digital bagi lansia saya yakin akan sangat besar efeknya untuk mengantisipasi efek negatif pengguna media digital,” jelas Gus Albar.
Sementara itu, Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho menambahkan, tujuan utama FGD adalah sebagai upaya membangun kemampuan literasi digital dengan fokus kemampuan berpikir kritis sehingga tidak mudah terbujuk dan terpapar sesuatu yang belum jelas sumbernya. Septiadi menyebut, pihaknya sudah menjalankan program ini sejak tahun 2020 dengan partisipan aktif sebanyak 20 ribu orang. Ke depan, akan menjaring kurang lebih 25 kota se-Indonesia dengan target 6 ribu lansia selama 6 bulan.
“Kami akan terus berjejaring dengan Pemkab untuk merumuskan bagaimana strategi mengedukasi lansia yang tepat, dan output dari acara ini dapat ditawarkan di daerah lainnya di Indonesia,” pungkasnya.