
Inovasi Klinik Perencanaan akan Tingkatkan Capaian Kinerja Pembangunan Daerah
Pemkab Wonosobo melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) berusaha mewujudkan kembali konsep Klinik Perencanaan dengan muatan baru berupa sistem verifikator Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah. Hal tersebut, ditekankan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo Jaelan dalam sambutannya saat acara Launching dan Simulasi Sistem Verifikator Renja Perangkat Daerah Terintegrasi dengan Klinik Perencanaan di Aula Bappeda, Senin, (14/11/2022).
Terangnya, terdapat tiga nilai manfaat dari inovasi tersebut diantaranya, memudahkan Perangkat Daerah dalam menyusun dokumen perencanaan baik rencana strategis maupun rencana kerja. Selain itu, sistem ini akan meningkatkan akurasi kesesuaian antara dokumen yang disusun dengan prioritas arah kebijakan umum, indikator program, serta lokasi prioritas.
“Selain itu, adanya jaminan standar kesamaan yang selama ini layanan verifikator konsultasi yang diberikan berbeda,” tambahnya.
Menurutnya, blangko yang digunakan, baik Perangkat Daerah maupun pihak lain dalam memberikan pelayanan dipandu oleh sistem yang sama. Selain itu, Kepala Bidang juga dapat memantau dan memastikan proses penyusunan Renja di lingkungan kerjanya.
“Sistem ini menggunakan perangkat yang sangat sederhana, user friendly, diintegritasikan dengan klinik perencanaan yang terdapat di Aula Lantai 2 Bappeda, mari kita bersama manfaatkan layanan baru ini untuk mencapai tujuan dan target pemerintahan daerah Wonosobo,” pintanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo, saat membacakan sambutan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan, dalam melaksanakan proses pembangunan, setiap pemerintah daerah memerlukan perencanaan yang tepat dalam melakukan pembangunan. Untuk itu, melalui Klinik Perencanaan ini diharapkan mampu mengawal proses perencanaan secara terintegrasi, dari proses perencanaan sampai dengan evaluasi kinerja, sebagai ruang transfer of knowledge dan koordinasi yang berkelanjutan.
“Sistem verifikasi renja yang terintegrasi dengan klinik perencanaan menjadi sebuah kebutuhan untuk memastikan konsistensi antar dokumen perencanaan tetap terjaga, Renja yang diusulkan mendukung ketercapaian terget kinerja baik, bagi kinerja perangkat daerah maupun makro,” Tambahnya.
Selain itu, Andang juga menekankan, bahwa keberhasilan pencapaian Visi Misi RPJMD 2021-2026 tidak lepas dari peran semua perangkat daerah dalam mengawal pencapaian target kinerja pembangunan daerah melalui Renja. Setiap tahun, semua program kerja akan dievaluasi capaian kinerjanya melalui pelaporan SAKIP, LPPD, LKPJ, Indek RB dan MCP Korsupgah.
“Kita harus optimis, jika Sistem Klinik Perencanaan ini benar-benar dimanfaatkan, maka ketidaktercapaian kinerja dapat diminimalkan dan dihindarkan, kompetensi perencanaan di tingkat perangkat daerah akan meningkat, sehingga mendukung upaya kita bersama dalam mewujudkan Wonosobo Yang Berdaya Saing, Maju Dan Sejahtera,” tandasnya