Desa Cantik Maduretno Bakal Direplikasi 265 Desa di Wonosobo
Pemkab Wonosobo melalui Badan Pusat Statistik (BPS) menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) berkomitmen akan mengadopsi Desa Cantik Maduretno Kecamatan Kalikajar sebagai desa percontohan untuk 265 desa se-Wonosobo.
Sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Informatika Diskominfo Wonosobo Sugeng Riyadi saat pemaparan materi tentang Desa Cantik pada acara Kunjungan Diskominfo Kabupaten Grobogan Beserta Jajarannya di Ruang Media Center Diskominfo Wonosobo, Selasa, (06/12/2022).
Lebih lanjut Sugeng menuturkan, ide Desa Cantik dicetuskan pada 2019 lalu, guna mengelola data desa secara mandiri. Sebelumnya, di desa terdapat 18 aplikasi inventarisasi yang harus dikelola. Selain menyita waktu, kebanyakan desa juga tidak optimal dalam pemanfaatannya.
“Kami ingin membangun tata kelola statistik secara sektoral, melalui Desa Cantik yang sudah diterapkan di Desa Maduretno, diharapkan data semua sektor tertampung di dalam aplikasi Desa Cantik dengan penyesuaian prioritas-prioritas data,” tambah Sugeng.
Menurutnya, kendala utama yang terjadi di lapangan adalah anggaran desa yang masih terbatas. Untuk itu, pihaknya meminta agar seluruh Kepala Desa dan Perangkat Desa memiliki komitmen untuk terus membangun desanya melalui APBDes serta melakukan sosialisasi menyeluruh bagaimana mewujudkan satu data lengkap yang up to date dan dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan desa.
Selain itu, tambah Sugeng, masing-masing desa harus memiliki relawan kader data yang tangguh. Di Maduretno sendiri terdapat 11 relawan yang terbagi di masing-masing RW. Aplikasi Desa Cantik dikelola oleh Diskominfo dan ke depan akan terus dikembangkan platformnya.
Senada dengan Sugeng, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonosobo Tri Wahyu Joko Pratomo menyampaikan, berawal dari data desa yang belum terinventaris dengan baik dan tepat, maka dilakukan pendampingan. Desa Maduretno, dengan didukung Perangkat Desa dan sistem yang sudah berjalan dengan baik, juga adanya mitra BPS dan komunitas, akhirnya Desa Cantik dapat terwujud.
“Guna mendapatkan data yang baik maka dibutuhkan pembinaan yang baik pula, kader data Maduretno kami berikan pelatihan selama 2 hari, rencana kami akan terus mengembangkannya di 265 desa dan melakukan pendampingan,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Kader Data Desa Maduretno Melany Critiana Pratiwi menambahkan, sudah 43 kali tamu dari luar yang datang mengunjungi Desa Cantik Maduretno. Diharapkan Desa Cantik akan memudahkan dalam penentuan kebijakan dan prioritas anggaran untuk desa yang lebih optimal