Wonosobo Kirim 10 Desa Di Uji Publik Keterbukaan Informasi Tingkat Jawa Tengah
10 Desa dari Kabupaten Wonosobo berkesempatan menjalani uji publik keterbukaan informasi pemerintahan desa di Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah, Jumat-Sabtu (26/10) lalu. Bersaing dengan 51 desa lainnya dari berbagai Kabupaten / Kota se-Jateng, 10 Desa tersebut berpeluang besar menjadi yang terbaik. Kesempatan untuk meraih hasil terbaik dari presentasi di Komisi Informasi tersebut tak lepas dari hasil penilaian awal, dimana 6 desa sudah berada di 10 besar, bahkan 3 desa menguasai peringkat pertama hingga ketiga. “Untuk uji publik keterbukaan informasi pemerintahan desa, Wonosobo mengusulkan 10 Desa dan seluruhnya berhasil masuk ke tahap presentasi di KI Provinsi,” terang Hapipi, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo, ketika ditemui di kantornya, Senin (28/10).
Keberhasilan masuk ke tahap presentasi uji publik, diakui Hapipi bahkan mendapatkan apresiasi khusus dari Komisi Informasi, mengingat Wonosobo menjadi satu-satunya Kabupaten yang mampu menempatkan 10 wakilnya ke tahap uji publik. Masing-masing perwakilan desa, yang terdiri dari Kades, Sekdes dan Kaur Keuangan menurut Hapipi juga mampu tampil optimal saat menyampaikan presentasi mereka di depan panelis yang merupakan Komisioner KI Jawa Tengah. “Harapan tentu nanti hasilnya semua bisa masuk 10 besar, karena setelah tahap presentasi ini pihak Komisi Informasi masih akan melanjutkan dengan visitasi langsung ke masing-masing desa yang dinilai memenuhi kriteria 10 besar terbaik se-Jawa Tengah,” lanjutnya.
Ke-10 Desa yang berhak maju ke tahap uji publik, seperti dijelaskan Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Publik, Priyo Cahyono adalah Desa Burat Kepil, Kalierang Selomerto, Mlandi Garung, Gondang Watumalang, Pucungwetan Kaliwiro, Krinjing Watumalang, Igirmranak Kejajar, Winongsari Kaliwiro, Wonosari Kecamatan Kota, dan Desa Sindupaten Kertek. “Untuk tahap awal, pihak Komisi Informasi provinsi Jawa Tengah telah menilai website resmi desa melalui isian kuisioner penilaian mandiri mulai awal Oktober lalu,” tutur Priyo. Berdasar hasil penilaian tersebut, Priyo menyebut tiga desa, yaitu Burat, Kalierang dan Mlandi mendapatkan poin tertinggi diantara 89 desa yang diusulkan se-Jawa Tengah. Setelah ketiga desa itu, Priyo menyebut Gondang dan Pucungwetan menempati peringkat ke 5 dan 6 kemudian disusul Krinjing di peringkat 9, Igirmranak ke-11, Winongsari ke 21, Wonosari ke-22 dan Sindupaten ke-47.
“Untuk tahap presentasi ini, KI Jawa Tengah menilai tata kelola informasi meliputi pemahaman terhadap regulasi, praktek keterbukaan informasi, inovasi dan kebijakan atau progam pemerntah desa,” tandas Priyo.