Wonosobo Jadi Juru Kunci Porprov XV, Ketua KONI Minta Maaf
Kontingen Kabupaten Wonosobo menuai hasil kurang menggembirakan di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV di Kota Surakarta. Hingga hari ke-7 pelaksanaan Porprov, atlet-atlet dari Wonosobo baru mampu mendulang 5 medali perak dan 9 perunggu, sehingga posisi di klasemen sementara, berada pada urutan paling buncit alias menjadi juru kunci dari 35 Kabupaten/Kota yang berlaga. Atas hasil tersebut, Ketua KONI Kabupaten, Bambang Laras Nyoto mengaku bertanggung jawab penuh dan menyatakan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada segenap warga masyarakat Wonosobo. “Kami dalam situasi prihatin saat ini, namun masih berharap akan ada perbaikan posisi karena pada pagi ini cabang pencak silat akan mempertandingkan sejumlah nomor yang berpotensi mendatangkan medali emas,” tutur Bambang ketika dihubungi melalui sambungan telpon pada Rabu (24/10). Namun demikian, pihaknya berusaha untuk realistis menyikapi hasil akhir yang sejauh ini belum mampu memenuhi target awal, yaitu 5 medali emas.
Secara jujur, Bambang juga mengungkap sejumlah faktor yang ditengarai menyebabkan melesetnya capaian target tersebut. Dengan usaha dan kerja keras maksimal dari seluruh komponen, mulai atlet, jajaran pelatih hingga para pengurus KONI Kabupaten, Bambang mengakui hal itu belumlah cukup karena sejumlah kendala krusial. “Bekal anggaran yang minim, sehingga menyebabkan fasilitas sarana maupun prasarana bagi para atlet tidak tercukupi secara memadai membuat konsentrasi latihan menjadi kurang optimal,” bebernya. Selama 1 tahun, KONI Kabupaten Wonosobo disebut Bambang hanya mendapat anggaran pembinaan atlet sebesar 700 Juta Rupiah, sementara di Kabupaten/ Kota lainnya, anggaran pembinaan atlet berkisar di angka 3 Milyar per tahun. “Kami berharap kedepan pembenahan dimulai dengan meningkatkan kepekaan pada kebutuhan masyarakat Olahraga di Kabupaten Wonosobo, sehingga para atlet lebih maksimal dalam berlatih dan mampu menuai prestasi membanggakan,” lanjutnya.
Upaya untuk mendongkrak prestasi atlet, disebut Bambang sebenarnya juga sudah dilakukan Pemkab, di antaranya dengan menjanjikan bonus cukup besar bagi para peraih medali. “Atlet yang meraih medali emas di nomor perorangan berhak atas bonus sebesar 30 Juta Rupiah, perak 2 Juta Rupiah dan perunggu 10 Juta Rupiah, sementara untuk emas di nomor beregu sebesar 45 Juta Rupiah, perak 30 Juta, dan perunggu 15 Juta Rupiah,” terangnya. Namun demikian, iming-iming bonus tersebut, menurutnya belum sepenuhnya mampu mendongkrak prestasi atlet, karena torehan hasil maksimal dalam olahraga lebih identik dengan pembinaan dan pelatihan yang terus menerus. “Mencetak atlet berprestasi ini tidak bisa dilakukan instant karena membutuhkan waktu yang cukup bagi mereka mengembangkan diri baik melalui latihan maupun kompetisi secara reguler,” tandasnya. Sejumlah atlet yang mampu mencetak prestasi, disebut Bambang juga tak lepas dari pelatihan dan pembinaan secara berkelanjutan. Cabor peraih medali, menurut Bambang antara lain meliputi atletik, bela diri yoong modo, kempo, muay thai, taekwondo, tenis meja dan arung jeram.