Warga Miskin Pagerejo Diguyur Sembako Murah
Tak kurang dari 750 paket bahan pokok berharga khusus disediakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah dalam gelar pasar murah hari besar keagamaan Nasional (HBKN), di lapangan Dusun Gemawang, Desa Pagerejo Kecamatan Kertek, Kamis (9/5). Untuk setiap paket yang berisi 2 kilogram beras, 0,5 Kilogram telur ditambah seperempat kilo bawang merah dan cabe merah keriting tersebut, warga kategori tidak mampu hanya diminta menebus dengan harga Rp 15.000,- saja. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Agus Wariyanto, menerangkan kebijakan pasar murah dalam rangka HBKN merupakan instruksi dari Gubernur Ganjar Pranowo demi meringankan beban warga miskin menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H. “Selain di Wonosobo, pasar murah HBKN ini juga kami selenggarakan di 10 Kabupaten/Kota lainnya secara bertahap”, terang Agus.
Dari 750 paket tersebut, pihak penyelenggara diakui Agus masih membagi 2 jenis, yaitu untuk warga miskin sebanyak 500 unit, dan warga sangat miskin 250 unit. “Bagi warga kategori sangat miskin, paket meliputi beras, telur, bawang merah dan ditambah cabe sejumlah setengah kilogram, namun harganya tetap sama yaitu lima belas ribu rupiah”, tuturnya. Dari penyelenggaraan pasar murah itu, sebagaimana menjadi harapan Gubernur, Agus juga berharap warga yang mendapatkan paket bahan pangan murah benar-benar memanfaatkan untuk menunjang kebutuhan gizi keluarga, khususnya bagi keluarga yang memiliki anak-anak balita hingga usia sekolah. Selain menyediakan dalam bentuk paket, pihak Dinas ketahanan pangan diakui Agus juga menggandeng mitra swasta untuk menyediakan beras segar dalam kemasan 5 kilogram yang dijual dengan harga jauh di bawah pasaran, yaitu Rp 8.800 per kilogramnya.
Harapan agar warga memanfaatkan pangan murah dan bergizi juga dikemukakan Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo, ketika ditemui di sela memantau pasar murah HBKN. Menurut Wabup, selain akan sangat meringankan beban ekonomi warga di tengah menjalankan ibadah puasa dan mempersiapkan lebaran, digelarnya pasar murah di Pagerejo juga untuk meningkatkan kecukupan gizi, terutama anak-anak. “Dipilihnya Desa Pagerejo sebagai sasaran pasar murah ini salah satunya adalah juga karena cukup tingginya angka anak penderita stunting, alias kurang gizi”, tutur Wabup. Karena itulah, ia mengaku sangat mengapresiasi usulan dari Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Wonosobo agar pemerintah Provinsi mengalokasikan bantuan pangan murah bagi warga Desa Pagerejo.
Perihal usulan tersebut, Kepala Dinas Paperkan Wonosobo, Abdul Munir, membenarkan. “Desa Pagerejo Kecamatan Kertek ini kita pilih karena sasaran utamanya memang Desa Miskin, kemudian juga Desa dengan Populasi stuntingnya cukup tinggi”, jelas Munir. Sebelum Pagerejo, pasar murah serupa di tahun-tahun lalu diakui Abdul Munir juga menyasar Desa-Desa miskin lain seperti Ropoh, Kecamatan Kepil. Kepada segenap warga Desa Pagerejo, ia juga mengungkapkan harapan agar bahan makanan pokok yang ditebus dengan harga sangat terjangkau itu benar-benar menjadi penunjang nilai gizi, utamanya untuk mendukung ibadah puasa, yaitu ketika berbuka dan sahur mereka.
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo)