Warga Isoman Diimbau Jaga Asupan Gizi dan Perhatikan Saturasi Oksigen
Ahli penyakit Paru Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro, dr Kenyorini SpP, FIRST meminta agar warga masyarakat Wonosobo, yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri karena terpapar Corona Virus Disease (COVID-19) berupaya menjaga asupan gizi demi mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, dr Kenyo juga mengimbau warga isoman untuk memperhatikan saturasi oksigen (kadar oksigen dalam darah) mereka, karena salah satu tanda terjadinya perburukan saat menjalani isolasi mandiri adalah menurunnya kadar oksigen hingga di bawah normal. “Bagi pasien isoman di bawah pengawasan puskesmas, apabila saturasi oksigen sudah berada di bawah 94 % maka harus segera menghubungi petugas medis untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas terdekat, dan bagi yang sudah berada di bawah 90 yang bersangkutan harus dirawat di Rumah Sakit,” terang dr Kenyorini, saat menjadi pembicara live streaming talkshow ruang Gizi Setjonegoro bersama Web TV di Dinas Kominfo, Rabu (28/7/2021).
Lebih lanjut, dalam gelar live streaming talkshow bertema Strategi Isolasi Mandiri Menjaga Imunitas dengan Pemenuhan Gizi tersebut, dr Kenyo juga menegaskan bahwa para pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah tetap wajib mengenakan masker, karena interaksi dengan sesama penghuni akan rumah sulit terhindarkan. Anggota keluarga pun, meski tak terpapar COVID, menurut dr Kenyo juga harus tetap bermasker demi menjaga agar tidak terjadi penularan lanjutan dalam keluarga, atau kemudian sering disebut dengan istilah klaster keluarga. “Kriteria bagi pasien yang dapat kemudian dikategorikan bisa menjalani isoman, adalah apabila yang bersangkutan terkonfirmasi positif melalui Swab PCR ataupun swab antigen, dengan tanpa atau gejala ringan seperti kehilangan penciuman (Anosmia), atau kehilangan pengecap rasa (agesia) serta ada demam tapi ringan,” bebernya. Bagi warga isoman yang kemudian merasakan gejala semakin berat seperti batuk yang kian sering, demam dan suhu tubuh semakin tinggi hingga muncul sesak nafas dan menurunnya saturasi oksigen, maka dr Kenyo mewajibkan agar secepatnya mendapatkan penanganan medis agar tidak sampai menimbulkan dampak fatal, yaitu meninggal dunia.
Perihal pentingnya warga isoman untuk memperhatikan kondisi diri masing-masing, juga disampaikan Puput Drastis Prhani, ahli gizi dari RSUD Setjonegoro. Menurut perempuan yang akrab disapa Puput tersebut, salah satu bentuk perhatian pasien isoman adalah dengan menjaga gizi seimbang yang sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan. “Gizi yang baik, tentu akan mendukung proses penyembuhan pasien, dan menghindarkan mereka dari dampak lebih serius yang bisa mengakibatkan fatalitas,” tutur Puput. Mengingat tubuh para pasien isoman sedang berupaya memulihkan diri dari paparan virus corona, Puput menyarankan agar mereka lebih banyak mengkonsumsi makan dan minuman protein tinggi, dengan didukung oleh aktivitas ringan seperti olahraga dalam rumah dan istirahat yang cukup.
Selama masa isolasi yang ditentukan kurang lebih 14 hari, pola asupan gizi seimbang disebut Puput juga akan didukung dengan pemberian multivitamin yang akan mempercepat proses pemulihan dari COVID-19. Dengan kesungguhan dan keyakinan serta semangat dan tetap memperhatikan pola gizi seimbang dan menjaga kebersihan lingkungan dengan disiplin prokes 5 M, Komite PPI RSUD Setjonegoro, Sony Budiono optimis setiap pasien isoman COVID-19 di Kabupaten Wonosobo akan kembali sehat dan beraktifitas seperti sedia kala.