Wabup Albar Mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2021
Wakil Bupati Drs. H. Muhammad Albar, M.Si didampingi Sekda Wonosobo Drs. One Andang Wardoyo, M.Si dan bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Wonosobo (TPID) menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian inflasi tahun 2021, dengan tema mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan Melalui Optimalisasi Digitalisasi Untuk mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilisasi Harga Pangan. Berlangsung di istana negara dan disiarkan langsung serta diikuti secara daring oleh semua kepala daerah seluruh Indonesia. Kegiatan ini diinisiai oleh bank Indonesia dan disiarkan melalui zoom meeting dan kanal youtube Bank Indonesia dan dapat ditonton secara umum, Rabu (25/8/2021).
Rakornas Dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan dipimpinan oleh Menko Perekonomian Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU. Dalam sambutannya presiden berharap dapat memajukan UMKM agar bisa dijangkau dengan mudah selain itu juga Jokowi berharap TPIP DAN TPID tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja tapi harus proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif. Dan membantu produkvitas petani serta membantu UMKM agar naik kelas. “Kita harus memanfaatkan momen pada masa pandemi ini untuk meningkatkan sektor pertanian. Karena saat pandemi ini pertanian menjadi yang paling penting dan pokok. Ekspor pertanian pada Januari – Juni 2021 naik sebesar 282 triliun rupiah. Masih banyak ekspor yang harus dikembangkan seperti komoditas sarang burung walet dan berbagai macam komoditas lainya untuk didorong sampai bisa menghasilkan barang yang bernilai” ucap Presiden.
Kepala Negara menyebutkan bahwa masih banyak potensi komoditas ekspor produk holtikultura yang dapat dikembangkan dan dapat memberikan nilai tambah bagi para petani, seperti porang, sarang burung walet, dan edamame. "Saya melihat di lapangan, seperti yang tadi saya sampaikan, porang betul-betul saya gerak, ke depan sangat menjanjikan, pasarnya masih sangat besar. Tetapi saya titip agar komoditas porang ini didorong untuk sampai bisa menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik, berupa beras, atau makanan lainnya” lanjut Kepala Negara.
Selanjutnya, Presiden menuturkan bahwa kelembagaan petani dalam model klaster perlu diperkuat dan akses pemasaran melalui kemitraan dengan industri perlu diperluas. "Badan Usaha Milik Petani (BUMP), baik koperasi atau BUMDes juga perlu dikembangkan sehingga nilai tambah dari pascapanen ini terus bisa ditingkatkan,” tegas Presiden.
Sementara dalam sambutannya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warijyo dihadapan Presiden Joko Widodo menyatakan laju inflasi domestik masih terkendali. Namun untuk tahun 2022, ada risiko tekanan inflasi yang patut diwaspadai. "Sampai Juli 2021, inflasi terjaga rendah di hampir seluruh daerah. Secara nasional, inflasi 1,52% year-on-year," jelas Perry.
Ditambahkan secara umum inflasi 2021 dan 2022 masih terjaga dalam kisaran target 3% plus minus satu. Akan tetapi, Perry mengungkapkan ada risiko tekanan inflasi untuk 2022. "Risiko kenaikan inflasi pada 2022 perlu diantisipasi sejalan dengan peningkatan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia," tegasnya.
Menindaklanjuti rakornas tersebut Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Perangkat Daerah Terkait segera melakukan Langkah Strategis dalam Upaya mengoptimalkan Media Digitalisasi untuk mendorong Pertumbuhan ekonomi. Memfasilitasi Sektor UMKM pangan dalam hal pemasaran dengan bekerja sama dengan Media Pemasaran Online. Bahwa Tingkat Inflasi yang tinggi dan tidak stabil menimbulkan dampak negatif bagi perekonomian daerah, maka untuk pengendalian Inflasi tersebut perlu melakukan Langkah-langkah strategis melalui kerja sama kelembagaan TPID Kabupaten Wonosobo. Namun demikian posisi laju inflasi yang rendah juga harus diwaspadai jangan sampai hal tersebut terjadi karena menurunnya daya beli masyarakat. Untuk itu TPID Kabupaten Wonosobo perlu melakukan Program kerja Dalam Upaya menstabilkan antara suplay dan demand terhadap Barang dan Jasa.