Tim Pendamping Haji Wonosobo Diminta Beri Layanan Terbaik
Sebanyak 28 orang yang masuk dalam anggota Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD), Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD), Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Wonosobo diminta memberi layanan terbaik pada jamaah haji dan tidak meninggalkan jamaah di waktu-waktu penting menjalani rangkaian ibadah wajib di Tanah Suci. Demikian disampaikan Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, ketika menemui Tim Pendamping Haji di Ruang Perundingan Pendopo Bupati Wonosobo, Senin (15/7).
Menurut Eko Purnomo, banyak hal yang perlu diawasi, terutama kesehatan jamaah haji. “Karena itu, petugas kesehatan diminta jangan sampai lepas pengawasan terhadap jamaah, termasuk terkait apa saja makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi jamaah. Selain itu, jamaah haji asal Wonosobo harus sering diingatkan untuk tidak melewatkan ibadah wajibnya”, jelas Bupati.
Mengingat tidak ringannya tugas pendampingan ini, Bupati juga berharap agar setiap anggota Tim Pendamping Haji menyiapkan fisik secara serius, sebab tugas mendampingi haji harus dipahami sebagai amanah yang wajib ditunaikan secara sempurna, dan jangan dianggap sebagai sarana untuk berhaji gratis, karena menyangkut kepentingan tamu Allah. “Lebih dari itu, Tim Pendamping Haji memiliki kewajiban untuk menjaga nama baik daerah di Negeri orang”, tambah Eko Purnomo.
Mereka juga meminta untuk mengingatkan jamaah haji Wonosobo, serta mendoakan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, agar bisa memimpin Wonosobo dengan baik, dan Wonosobo bisa lepas dari kemiskinan. Diharapkan para pendamping haji ini bisa bertugas dengan lancar, dari berangkat sampai pulang, dan seluruh tim pendamping haji beserta jamaah haji Wonosobo tetap rukun.
“Karena tim pendamping haji sudah diberi amanah oleh Pemerintah, maka di sana harus melayani seluruh jamaah haji, dan petugas harus selalu hadir di tengah-tengah jamaah. Sedang untuk memudahkan koordinasi, identitas petugas pendamping dan calon jamaah haji harus berbeda. Terus melakukan cek setiap kegiatan dan komunikasi dengan semua unsur serta meningkatkan fungsi kontrol, sehingga tidak ada jamaah haji asal Wonosobo yang terlantar”, pungkas Bupati.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, Mahbub, untuk Tahun Haji 2019, pihaknya menugaskan 28 orang untuk mendampingi 1.079 jamaah haji, yang tahun ini terbagi dalam 4 kloter, yakni kloter 34, Kloter 35 dan 36 asal Wonosobo serta kloter 37 bergabung dengan Kabupaten Magelang. Terkait kesiapan para pendamping, Mahbub menyampaikan telah ada prosedur tetap yang harus diikuti para petugas haji, termasuk bagaimana upaya mereka menjaga kesehatan diri, baik sebelum berangkat maupun selama berada di Tanah Suci, demi terlayaninya kepentingan seluruh jamaah.