Tak Berizin dan Langgar Protokol Kesehatan, Festival Musik Di Cafe Dibubarkan
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Senin, 18 Januari 2021 pukul 01.19 WIB
119 views | Share:

Tak Berizin dan Langgar Protokol Kesehatan, Festival Musik Di Cafe Dibubarkan

Petugas Gabungan Penegakan Protokol Kesehatan yang menggelar operasi di kawasan Kota Wonosobo, Sabtu malam hingga Minggu dini hari (17/1/2021) membubarkan paksa kerumunan massa yang tengah menikmati festival musik di sebuah cafe. Kepala Satpol PP, Haryono melalui Kabid Ketentraman Dan Ketertiban Umum, Hermawan Animoro menyebut tindakan pembubaran dilakukan karena festival musik tersebut digelar tanpa ijin dan melanggar Protokol Kesehatan.

"Benar, didapatkan satu cafe yang mengadakan acara festival musik yang tidak berizin dan tidak menerapkan protokol kesehatan sehingga mengakibatkan kerumunan massa dan dibubarkan oleh tim Penegakan Protokol Kesehatan dari unsur TNI-Polri, Satpol PP tadi malam," terang Hermawan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. Petugas  gabungan, disebut Hermawan juga langsung menghentikan operasional cafe yang masih buka di atas jam 22.00 WIB serta mengamankan identitas pengunjung untuk keperluan pembinaan lebih lanjut. Para petugas Operasi Protokol Kesehatan gabungan dalam rangka pembatasan jam malam tahap lima, ditegaskannya juga melakukan tindakan serupa terhadap puluhan pedagang kaki lima maupun warung makan yang masih buka di atas pukul 22.00 WIB. "Untuk warung dan PKL maupun toko ada sejumlah 41 yang kami minta untuk menutup usahanya, sementara ada 12 orang tanpa masker yang diberikan sanksi ringan demi meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya mencegah penularan Covid-19," tuturnya lebih lanjut.

Selain pemilik usaha dan pengunjung tempat hiburan, dalam operasi pembatasan jam malam tersebut, Hermawan juga mengakui ada sekitar 5 komunitas penggemar sepeda motor yang dibubarkan karena berkumpul di luar ketentuan jam malam. "Petugas masih akan terus berupaya untuk mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten dalam rangka menekan penyebaran virus korona yang hingga pertengahan Januari ini telah menginfeksi 4.465 orang dan menyebabkan 235 orang meninggal dunia," tandasnya.