Studi Referensi LPPL, Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo berkunjung ke Blitar
Dalam rangka mempelajari tata kelola lembaga penyiaran publik lokal (LPPL), khususnya terkait regulasi tarif iklan radio, jajaran pejabat Dinas Kominfo beserta direksi radio Pesona FM Wonosobo mengunjungi Kota Blitar, Kamis (27/6). Kepala Dinas Kominfo, Eko Suryantoro menyebut kunjungan ke Blitar mencakup 3 objek sebagai studi referensi. "Kami mengunjungi Dinas Kominfo Kota Blitar, LPPL Radio Mahardhika, dan LPPL Radio Persada Kabupaten Blitar demi mempelajari manajemen operasional lembaga beserta payung hukumnya," tutur Eko seusai diterima oleh Sekretaris Dinas Kominfo Kota Blitar di Integrated Service Center (ISC) setempat.
Menurut Eko, kehadirannya bersama sejumlah pejabat terkait dan direksi LPPL Pesona FM di Blitar diterima dengan sangat baik oleh para pemangku kewenangan terkait objek studi referensi. Kota Blitar dengan LPPL Mahardhika FM dan Kabupaten Blitar dengan LPPL Persada FM dinilai Eko telah menerapkan standar layanan dan operasional sebuah radio pemerintah daerah. "Kami benyak belajar dari kedua nya, karena memang antara Kota dan Kabupaten Blitar, pengelolaan radionya berbeda, namun sama-sama sudah sesuai dengan regulasi yang ada," lanjut nya. Dari hasil pembelajaran langsung tersebut, Eko berharap kedepan LPPL Radio Pesona FM Wonosobo mampu menerapkan manajemen operasional minimal sama dengan di Blitar, bahkan ia mengaku optimis bisa lebih baik lagi. Pesona FM, diakuinya memiliki potensi besar, mengingat jajaran direksi dan para karyawan merupakan anak-anak muda berbakat serta kreatif. "Sebenarnya secara SDM tidak jauh beda, bahkan mungkin Pesona FM lebih kreatif sehingga kami meyakini kedepan Pesona FM mampu menyajikan konten-konten penyiaran yang lebih berkualitas serta dengan manajemen yang lebih rapi," tandasnya.
Keinginan serupa diungkapkan Direktur LPPL Pesona FM, Ilham Arda, yang bersama Direktur Operasional, Ihsan turut serta dalam kunjungan tersebut. Sejumlah hal yang menurut Ilham layak menjadi perhatian dari hasil studi referensi tersebut antara lain adalah relasi antar lembaga daerah dengan LPPL. "Di Blitar ini, semua perangkat daerah benar-benar telah memiliki kesadaran terhadap pentingnya layanan Informasi dan publikasi melalui radio Pemda," bebernya. Selain itu, masyarakat sebagai target publikasi juga ia sebut telah menyadari peran radio sebagai media penghubung, sehingga mereka tak sungkan menyampaikan keluhan-keluhannya melalui berbagai program. Dari hasil diskusi langsung dengan kedua radio pemda di Blitar tersebut, Ilham juga mengaku optimis pesona FM Wonosobo bisa lebih baik di masa mendatang.