Stok Darah Di PMI Wonosobo Menipis
ZAKY MOHAMMAD, S.Kom Minggu, 23 Agustus 2020 pukul 01.15 WIB
102 views | Share:

Stok Darah Di PMI Wonosobo Menipis

Persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Wonosobo kian menipis, seiring semakin berkurangnya antusiasme pendonor untuk menyumbangkan darahnya. Masa pandemic Covid-19 disinyalir menjadi penyebab menurunnya jumlah pendonor, sehingga dari rata-rata 600 hingga 700 kantong darah perbulan sebelum pandemi, sejak bulan Mei 2020, produk darah PMI hanya berada di kisaran 300 hingga 400 kantong setiap bulannya. Kondisi memprihatinkan tersebut diungkapkan oleh Umi, salah satu petugas administrasi PMI Wonosobo ketika ditemui di kantornya, Jumat (21/8/2020). Menurutnya, penurunan jumah pendonor mulai terjadi pada Bulan Maret 2020, namun masih  terhitung mencukupi kebutuhan darah. “Mulai turun drastis pada Mei lalu, dimana produk darah PMI hanya mencapai 366 kantong, dari sebelumnya minimal 600 kantong setiap bulannya,” jelas Umi.

Pihak PMI Wonosobo, diakui Umi telah berupaya menyosialisasikan kondisi ini melalui para pendonor rutin, namun memang rata-rata mereka merasa khawatir kalau harus berdonor di masa-masa rawan virus korona. Per tanggal 21 Agustus, stok darah di PMI disebutnya hanya ada 11 kantong, dengan rincian Golongan A 6 kantong, golongan B 1 kantong, golongan O 3 kantong dan golongan AB 1 kantong.  “Para pasien yang membutuhkan transfusi darah hari ini membawa keluarga sebagai donor pengganti karena memang persediaan kami tidak mencukupi,” tuturnya. Ia berharap situasi tidak kondusif itu bisa segera membaik dengan peningkatan jumlah pendonor aktif. Donor darah di PMI Wonosobo ditegaskannya aman karena ruangan senantiasa disterilkan dan petugas juga menerapkan protokol kesehatan ketat.

Keamanan donor darah di PMI juga diakui salah satu warga pendonor rutin, Agus Purnomo (62). Dihubungi melalui sambungan telpon, Agus mengaku ia tetap rutin donor darah sesuai jadwal, yaitu sekali dalam 2,5 bulan. “Dengan rutin berdonor darah ini saya justru merasa semakin terjaga kesehatannya dan lebih fit,” terang Agus. Karena itulah ia mengaku turut mengajak rekan-rekan maupun warga masyarakat umum untuk bersedia menyumbang darah  demi membantu para pasien yang membutuhkan. Setetes darah, menurut Agus sangat berarti bagi kehidupan, sehingga sudah sewajarnya apabila di masa-masa pandemic Covid-19 dimana kebutuhan akan  darah tetap tinggi, solidaritas terhadap sesama melalui sekantong darah ditingkatkan.