Siswa Paket C Vokasional Batik Jalani Uji Kompetensi
Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (PNF SKB) Wonosobo menggelar ujian kompetensi bagi 21 peserta didik paket C vokasional batik. Melalui uji kompetensi yang menghadirkan 5 orang assesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik Semarang tersebut, para peserta didik diharapkan mampu memenuhi standard keterampilan yang dibutuhkan industri batik, baik di lingkup usaha skala kecil menengah maupun di tataran perusahaan-perusahaan besar.
Wahyu Dwi Prasetyaningrum, salah satu staf pengajar PKBM Bina Ilmu Kalibawang selaku mitra PNF-SKB, ketika ditemui di sela kegiatan di Dinas Kominfo, Senin (3/12) mengungkap tujuan dari digelarnya uji kompetensi bagi para siswa vokasional batik tersebut, juga demi meningkatkan wawasan dan semangat berkompetisi secara global.
“Peserta uji kompetensi dibagi 2, yaitu uji kompetensi skema pembatik tulis sebanyak 16 orang, dan uji kompetensi pembuat gambar pola batik sebanyak 5 orang,” tutur Ningrum. Para peserta uji kompetensi selama 2 hari tersebut, menurut Ningrum diuji oleh 5 assesor dari LSP Semarang, yang dipimpin oleh Dr. Ir Rodia Syamwil, M.Pd. Pihaknya selaku mitra PNF SKB juga berharap para peserta didik yang telah mengikuti ujian kompetensi tak sekedar pintar mencari kerja, melainkan mampu berkompetisi secara lebih terbuka dengan menangkap peluang usaha, dan mandiri dengan mendirikan usaha kerajinan batik di rumah masing-masing.
Menurut ningrum, peluang untuk sukses di sektor UKM batik masih terbuka lebar, mengingat pasar juga masih sangat meminati beragam motif batik. “Wonosobo dengan corak nya yang khas tentu harus optimis mampu bersaing dengan produk-produk batik yang sudah beredar di pasar saat ini, asal para perajinnya senantiasa mengasah kreatifitas dan meningkatkan wawasan melalui beragam media,” pungkas Ningrum.